Mohon tunggu...
Adinda Sekar Ludwika
Adinda Sekar Ludwika Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang perempuan yang sedang belajar merangkai kata

“If there's a book that you want to read, but it hasn't been written yet, then you must write it.” ― Toni Morrison

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN UII 61 Mengabdi, "Zero Food Waste, Why Not?"

13 Agustus 2020   03:13 Diperbarui: 15 Agustus 2020   14:16 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

YOGYAKARTA – Situasi yang disebabkan oleh COVID-19 berimbas pada KKN UII Angkatan 61 yang dilaksanakan terhitung mulai tanggal 28 Juli 2020 hingga 28 Agustus 2020 menjadi dilakukan secara daring, dengan output berupa video edukasi. KKN UII 61 memiliki 3 program utama, salah satunya mengenai pemberdayaan masyarakat. Tim Unit 184 KKN UII yang beranggotakan 8 anggota yaitu Deni Maarif, Adinda Ludwika, Krisna Mu’tashim, Laily Farinda, Nila Apriani, Ninda Yatmina, Ivan Sayyid dan Risang Haryo, mengusung topik food waste sebagai program bidang pemberdayaan.

Digalakkannya program SDG’s (Sustainable Development Goals) atau program pemberdayaan berkelanjutan dengan tujuan ke-12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, serta tingginya angka food waste di Indonesia, menjadi latar belakang dilakukannya program KKN mengenai pengurangan food waste. Berangkat dari hal tersebut, dengan diberdayakannya program ini diharapkan masyarakat akan lebih memahami seberapa pentingnya persoalan food waste sehingga dapat menciptakan disiplin baru menuju kondisi Zero Food Waste.

Program ini dimulai dengan memberikan penjelasan umum seputar food waste. Dikarenakan output media KKN UII berupa konten video, maka media yang digunakan untuk menyalurkan informasi berupa video edukasi. Video tersebut memuat mengenai definisi food waste, dampak food waste, bahaya food waste, contoh dan cara menanggulangi food waste.

Pada bagian penanggulangan food waste, Tim Unit 184 memberi edukasi berupa tindakan preventif (pencegahan) dan kuratif (penanganan). Tindakan preventif yang diusulkan adalah mengenai sosialisasi tata cara penyimpanan makanan (buah, sayur, daging, ayam, ikan). Sedangkan tindakan kuratif yang diusulkan yaitu berupa pembuatan pupuk kompos dari sisa makanan, melakukan daur ulang makanan sisa seperti pengolahan nasi menjadi cireng maupun intip goreng, mengolah kulit semangka menjadi tumis kulit semangka, batok kelapa menjadi centong nasi, menanam kembali biji cabai, dan menggunakan teh sebagai eyemask.

Dalam video edukasi ini, juga dijelaskan mengenai tahapan pembuatan pupuk kompos sebagai salah satu pemanfaatan sampah makanan. Proses pembuatan pupuk kompos yang relatif mudah, bermanfaat, dan dapat dijual menjadi salah satu nilai lebih untuk dilakukan.

Program ini mendapat respon baik dari masyarakat yang telah melihat video edukasi food waste. Diharapkan setelah program ini diperkenalkan kepada masyarakat, nantinya dengan kesadaran dan disiplin baru, masyarakat dapat mengimplementasikan program pengurangan food waste dimulai dari lingkup rumah tangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun