Mohon tunggu...
Adinda LM
Adinda LM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka nonton drama, film, dll

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau Gangguan Stres Pasca Trauma

5 Juni 2022   23:05 Diperbarui: 20 September 2024   21:35 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca trauma adalah gangguan mental yang dapat dipicu oleh peristiwa traumatis, baik yang mengalaminya maupun menyaksikannya. Gangguan PTSD ditandai dengan kegagalan untuk pulih setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengerikan. Gejala PTSD hampir mirip dengan sindrom Stockholm yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis, kondisi seperti ini bisa berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, dengan pemicu yang dapat membawa kembali kenangan trauma yang disertai dengan reaksi emosional dan fisik yang intens. Tingkat keparahan dan durasi gejala ini juga berbagai macam pada setiap pasien.

Gejala ini ditandai dengan adanya ketidakmampuan untuk mengingat kembali poin-poin penting dari kejadian traumatis yang telah dialami, memiliki pikiran negatif tentang diri sendiri atau lingkungan sekitar, menyalahkan diri sendiri atau orang lain sebagai penyebab terjadinya kejadian traumatis, merasa terisolasi, adanya penurunan minat terhadap aktivitas, adanya perasaan emosional yang negatif seperti rasa takut, horor, malu dan kesulitan untuk mengekspresikan perasaan emosional yang positif. Gejala ini ditandai dengan iritabilitas, kesulitan tidur, kegelisahan, suasana hati yang tertekan, sulit berkonsentrasi, waspada yang berlebihan, dan perilaku yang berisiko.

Tidak semua orang yang dapat mengalami peristiwa traumatis akan mengembangkan gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Resiko kemungkinan memiliki PTSD dan seberapa parah PTSD tersebut bisa bervariasi tergantung pada faktor tertentu, misalnya seperti kepribadian, riwayat masalah kesehatan mental, dukungan sosial, sejarah keluarga, pengalaman masa kecil, tingkat stres, sifat peristiwa traumatis.

Gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

Gejala yang dapat ditimbulkan PTSD, biasanya ada yang muncul dalam 1 bulan setelah kejadian dan ada juga yang 1 tahun setelah kejadian. Namun dalam beberapa kasus, gejala baru akan muncul bertahun-tahun setelah seseorang mengalami kejadian yang traumatis. Dikutip dari https://www.halodoc.com/kesehatan/ptsd Gejala PTSD pada umumnya terdapat menjadi 4 variasi, yaitu ingatan avoidance atau menghindar, intrusif, perubahan reaksi fisik dan emosional, serta perubahan negatif pada cara berpikir, mood.

1. Avoidance atau menghindar

  • Mencoba menghindari berpikir atau berbicara tentang peristiwa yang traumatis.
  • Menghindari tempat, kegiatan atau orang yang dapat mengingatkan seseorang pada kejadian traumatis.

2. Gejala Ingatan Intrusif

  • Ingatan yang tidak diinginkan, yaitu bersifat mengganggu yang datang berulang.
  • Menghidupkan peristiwa traumatis tersebut seakan-akan peristiwa tersebut terjadi lagi (kilas balik).
  • Mimpi buruk tentang peristiwa tersebut.
  • Distress emosional berat terhadap sesuatu yang dapat mengingatkan pengidap pada peristiwa traumatis.

3. Perubahan pada Reaksi Emosional maupun Fisik

  • Menjadi mudah kaget atau ketakutan.
  • Selalu waspada terhadap bahaya.
  • Perilaku merusak diri, seperti minum terlalu banyak atau mengemudi terlalu cepat;
  • Kesulitan untuk tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Kerapuhan, ledakan kemarahan atau perilaku agresif.
  • Rasa bersalah atau malu yang luar biasa.

4. Perubahan Negatif pada Cara Berpikir dan Mood

  • Pikiran yang negatif tentang orang lain, diri sendiri, lingkungan, bahkan dunia.
  • Putus asa tentang masa depan.
  • Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek penting dari peristiwa traumatis.
  • Kesulitan mempertahankan hubungan dekat.
  • Merasa terlepas dari keluarga dan teman.
  • Kurangnya minat dalam kegiatan yang pernah dinikmati.
  • Kesulitan mengalami emosi positif.
  • Merasa mati rasa secara emosional.

Apa saja pilihan pengobatan untuk PTSD (gangguan stres pascatrauma)

Dikutip dari https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/ptsd/?amp=1. Menurut Mayo Clinic, ada beberapa metode yang bisa Anda coba untuk mengatasi kondisi tersebut, di antaranya:

1. Terapi psikologi

Ada beberapa jenis terapi psikologi atau psikoterapi yang bisa dilakukan jika Anda ingin terbebas dari PTSD, di antaranya adalah:

  • Terapi kognitif

Salah satu jenis psikoterapi ini dilakukan dengan berbicara dengan ahli terapi untuk mengetahui pola pikir yang mungkin dapat menjadi penyebab Anda terjebak dengan memori yang menimbulkan efek traumatis.

  • Exposure therapy

Terapi psikologi yang satu ini dapat membantu Anda menghadapi situasi dan ingatan yang selama ini menimbulkan efek trauma dengan cara yang aman dan tidak berbahaya. Hal ini dapat membuat Anda bisa lebih efektif dalam mengelola hal-hal traumatis penyebab gangguan stres pascatrauma.

Terapi ini juga bisa dilakukan menggunakan program virtual reality yang membuat Anda kembali merasakan suasana atau kondisi penyebab timbulnya trauma, dan terus-menerus latihan menghadapinya.

2. Penggunaan obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan yang dapat membantu Anda mengatasi gejala PTSD dan membantu proses terapi. Di antaranya adalah:

  • Obat-obatan antidepresan.
  • Obat-obatan anti-kecemasan.
  • Prazosin, obat yang dianggap efektif untuk mengurangi mimpi buruk.

Pencegahan

Dikutip dari https://m.klikdokter.com/penyakit/post-traumatic-syndrome-disorder-ptsd. Jika Anda atau ada orang-orang di sekitar Anda yang memiliki gangguan PTSD, ada baiknya Anda mengetahui hal ini. Penting untuk tidak membiarkan penderita PTSD sendirian khususnya di masa ketidakstabilan mental mereka. Hal lain yang penting adalah untuk membuat penderita PTSD merasa aman dan nyaman. Jadi hindari hal-hal yang dapat membuat penderita PTSD mengingat akan kejadian traumatis yang mereka alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun