Mohon tunggu...
Adinda Dwi Prasasti
Adinda Dwi Prasasti Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Raden Intan Lampung

Maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Money

Melemahnya Sektor Keuangan di Indonesia pada Masa Pendemi

29 Mei 2020   16:51 Diperbarui: 29 Mei 2020   17:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nama: Adinda Dwi Prasasti

NPM: 1851030330

Kelas: AKS E

Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I

Covid-19 atau yang biasa disebut dengan corona virus merupakan penyakit menular.  Virus tersebut pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Kota Wuhan, China. Pandemi Covid-19 telah menjadi permasalahan serius hampir di seluruh negara di dunia. Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu menghentikan penyebarannya sehingga berdampak buruk untuk semua sektor.

Pandemi covid-19 ini pun sudah masuk negara kita tercinta ini yang dampaknya sangat dirasakan oleh semua pihak.  Pandemi virus corona ini juga diperkirakan akan melemahkan sektor perekonomian di Indonesia. Himbauan physical distancing, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, hingga pelarangan kegiatan yang menimbulkan kerumunan tentunya membuat roda ekonomi nyaris terhenti. Lonjakan jumlah penderita yang tinggi dalam sebulan terakhir sangat mengkhawatirkan.

Respons pemerintah dan masyarakat yang melakukan upaya pencegahan, seperti penutupan sekolah, work from home khususnya pekerja sektor formal, penundaan dan pembatalan berbagai event-event pemerintah dan swasta membuat roda perputaran ekonomi melambat. Penjualan retail baik di pasar tradisional dan pasar modern dipastikan turun.

Penurunan pertumbuhan ekonomi global khususnya negara-negara tujuan ekspor akan memberikan tekanan pada ekspor Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada ekspor jasa khususnya jasa perjalanan atau pariwisata. Apalagi negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia seperti Amerika Serikat dan Eropa telah menjadi pusat pandemi yang telah melampaui kasus yang terjadi di Cina. Di sisi lain, sebagai akibat turunnya kegiatan ekonomi domestik, impor khususnya bahan baku dan modal juga mengalami kontraksi dibandingkan tahun lalu.

Selain melemahkan pertumbuhan ekonomi, pandemi ini juga berpotensi mendorong peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan. Sebagian besar dari golongan yang bekerja di sektor informal termasuk yang mengandalkan upah harian. Apabila penanganan pandemi berlangsung lama periode pembatasan dan penurunan mobilitas orang akan semakin panjang. Akibatnya golongan rentan miskin dan hampir miskin yang bekerja di sektor informal dan mengandalkan upah harian akan sangat mudah kehilangan mata pencaharian dan jatuh ke bawah garis kemiskinan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun