Mohon tunggu...
Adinda Aisyah Wulandewi
Adinda Aisyah Wulandewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Faculty of Nursing, Indonesia University

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Nilai-nilai Perawat Profesional dan Altruisme dalam Praktik Keperawatan

17 Mei 2020   22:33 Diperbarui: 17 Mei 2020   22:44 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering berinteraksi dengan pasien, perawat akan selalu ada dari saat pasien datang ke rumah sakit atau puskesmas sampai pasien akan pulang ke tempat tinggalnya. Menurut Virginia Henderson dalam teori keperawatannya, perawat tidak hanya peduli terhadap seseorang yang sakit tetapi juga terhadap seseorang yang sehat bahkan perawat akan tetap berinteraksi kepada pasien yang sudah tidak memungkinkan kesembuhannya (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Perawat akan selalu bersedia mendampingi pasien selama masa perawatannya dengan mendengarkan keluh kesah pasien, memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pasien, bahkan tak jarang perawat juga mendapat caci maki dari pasien.

Menurut ANA (2003) dalam Berman, Snyder, & Frandsen (2016) keperawatan adalah "perlindungan, promosi, dan optimalisasi kesehatan dan kemampuan, pencegahan penyakit dan cedera, pengentasan penderitaan melalui diagnosis dan perawatan respons manusia, dan advokasi dalam perawatan individu, keluarga, komunitas, dan populasi". Sedangkan perawat merupakan profesi yang melakukan tindakan keperawatan. Perawat disebut sebagai profesi karena perawat merupakan pekerjaan yang membutuhkan pendidikan yang luas dan tinggi serta membutuhkan keterampilan dan pengetahuan khusus.

Dalam melakukan pekerjaannya sebagai tenaga medis profesional perawat perlu membekali diri dengan nilai-nilai perawat profesional. Nilai adalah "keyakinan diri mengenai nilai suatu ide, sikap kebiasaan, atau objek yang menjadi standar dan memengaruhi perilaku" (Potter and Perry, 2017). Dapat dikatakan bahwa nilai merupakan hasil pandangan kita terhadap sesuatu yang dapat mengubah sikap kita. Nilai dibagi menjadi dua yaitu nilai personal dan nilai profesional. Nilai profesional akan didapatkan oleh seseorang melalui kode etik profesi, pengalaman, pendidik, dan teman sebaya (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Nilai-nilai profesional akan mengarahkan perawat dalam melakukan pekerjaannya.

Altruisme merupakan salah satu nilai-nilai perawat profesional. Altruisme adalah dorongan seseorang dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan (Batson, 2011). Kesejahteraan sendiri menurut KBBI adalah keamanan, keselamatan, ketenteraman. Dalam keperawatan altruisme terlihat dari sikap perawat yang peduli dengan pasien, perawat lain, atau tenaga kesehatan lain. Jean watson melalui Human Caring Theory menyebutkan bahwa ada sepuluh carative factors yang berhubungan dengan Caring dalam praktik keperawatan. Salah satu carative factors tersebut adalah menganut nilai-nilai altruistik dan menerapkan cinta kasih dengan diri sendiri serta orang lain (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Jean Watson juga percaya bahwa Caring merupakan sentral dan fokus dalam praktik keperawatan. Hal ini membuktikan bahwa altruisme sangat erat kaitannya dengan praktik keperawatan karena dengan menerapkan nilai altruistik perawat akan menunjukkan sikap Caring. Sikap Caring yang diberikan kepada pasien dapat meningkatkan hubungan saling percaya, pemulihan fisik, dan rasa nyaman serta aman, selain itu juga dapat memperbanyak energi dan menurunkan biaya perawatan (Watson, 2012 dalam Firmansyah, Noprianty, & Karana, 2019).

Altruisme juga dapat berpengaruh pada keyakinan pasien tentang kesembuhan penyakitnya. Hal ini dibuktikan dengan penelitian oleh Nurqonitatin (2006) dalam Dewi & Hidayati (2015) menyebutkan bahwa perawat yang memiliki sikap altruistik dapat membangkitkan motivasi pasien untuk segera pulih dari penyakitnya. Sebaliknya, perawat yang  memiliki sikap altruistik yang rendah dapat  menurunkan motivasi pasien untuk pulih karena hal itu dapat memberikan kesan buruk bagi pasien.

Batson (2011) melalui A Theory of Altruistic Motivation menyatakan bahwa perasaan yang berorientasi pada kesejahteraan yang dirasakan oleh orang lain dapat menghasilkan motivasi untuk meningkatkan kesejahteraan orang tersebut. Mengacu pada pertanyaan itu ia mengatakan bahwa empati merupakan salah satu sumber seseorang untuk melakukan tindakan altruistik. Standar profesional perawat menyatakan bahwa kasih sayang dan empati dapat mengarahkan asuhan keperawatan dengan cara memunculkan keinginan untuk mengerti perasaan pasien dan mendorong tindakan untuk berusaha meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pasien (Sheldon, 2010 dalam Dewi & Hidayati, 2015). Selain itu, empati memiliki dampak yang sangat baik pada pasien. Empati dapat menenangkan dan menunjukkan sikap caring pada pasien dan membentuk hubungan yang membantu dalam penyembuhan (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Oleh karena itu, penting bagi perawat untuk menanamkan sikap empati sejak dini supaya dapat menerapkannya saat merawat pasien.

Sebagai tenaga kesehatan yang profesional, seorang perawat dituntut untuk menerapkan nilai-nilai perawat profesional. Dengan begitu, perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang baik kepada pasien yang dapat membantu pasien dalam proses penyembuhan.  Hal ini tentu akan memberikan kesan yang positif kepada pasien sehingga akan memunculkan citra yang baik pada profesi perawat di masyarakat dan kepercayaan masyarakat kepada profesi perawat juga akan meningkat.

 

Referensi:

Batson, C. D. (2011). Altruism in humans. Oxford University Press

Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erbs fundamentals of nursing: concepts, practice, and process (10th ed.). Boston: Pearson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun