Mohon tunggu...
Adimas Agung Mulyana
Adimas Agung Mulyana Mohon Tunggu... Penulis - Content writing

Hi, I am a content writer and digital marketer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stunting di Indonesia: Kunci Pemberdayaan Melalui Gizi dan Kebersihan Lingkungan

7 Januari 2024   12:02 Diperbarui: 7 Januari 2024   12:09 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah stunting di Indonesia telah menjadi perhatian serius, khususnya karena prevalensinya mencapai 27,5 persen menurut hasil Pemantauan Status Gizi 2016. Keadaan ini memenuhi kriteria masalah kesehatan masyarakat kronis yang ditetapkan oleh WHO, yaitu prevalensi stunting melebihi 20 persen secara nasional.

Bahkan, 14 provinsi di Indonesia memiliki prevalensi stunting yang lebih tinggi daripada angka nasional tersebut. Stunting, yang merupakan kurang gizi kronis dengan ciri tubuh pendek, dapat mengakibatkan rentan terhadap penyakit, tingkat kecerdasan di bawah normal, dan produktivitas yang rendah, sehingga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi negara.

Penyebab stunting melibatkan faktor gizi rendah selama 1.000 hari pertama kehidupan, serta kurangnya fasilitas sanitasi, akses air bersih, dan kebersihan lingkungan. Hal ini menyebabkan tubuh harus melawan penyakit secara ekstra, menghambat penyerapan gizi yang optimal. 

Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan pencegahan perlu dilakukan, seperti pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, dan penerapan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Orang tua juga diharapkan membawa balitanya secara rutin ke Posyandu, memenuhi kebutuhan air bersih, meningkatkan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

katadata.co.id/ariayudhistira/infografik
katadata.co.id/ariayudhistira/infografik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun