Let's check this out!
Katanya, cinta adalah segalanya. Kita tidak dapat hidup tanpa cinta. Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. Dan masih banyak kata-kata manis lainnya. Tapi, cinta tidak sesederhana itu.Â
Dalam drama ini mengajarkan bahwa cinta tidak cukup untuk membangun sebuah kehidupan rumah tangga. Di umur 18 tahun Dae-young dan Da-jung harus bertahan hidup membanting tulang untuk bekerja menghidupi keluarga kecil mereka. Tentunya karena mereka masih muda tidak mudah mendapatkan pekerjaan yang layak.Â
Selain itu tantangan ke depannya pun akan begitu besar, dibutuhkan mental yang tangguh untuk menghadapinya.Â
Mereka harus menyerah dengan semua cita-cita yang mereka miliki, karena tanggung jawab yang mereka punya pun semakin besar.Â
Di dalam drama pun terlihat bahwa pada akhirnya Da-jung memutuskan untuk bercerai dengan Dae-young, hal ini terjadi karena tidak adanya kesiapan di antara keduanya.Â
Hal ini mengajarkan kita agar berpikir lebih jauh untuk membina rumah tangga, karena dalam sebuah pernikahan tidak hanya dibutuhkan cinta, namun juga finansial yang cukup, mental serta sikap dewasa untuk menghadapi segala permasalahan yang akan terjadi ke depannya.
Drama ini juga mengajarkan untuk selalu bertanggung jawab dengan segala kesalahan yang kita perbuat, yang mana penyebab mereka menikah muda dikarenakan hamil di luar nikah.Â
Terlihat bahwa Dae-young bertanggung jawab dengan menikahi Da-jung. Selain itu kedua orang tua mereka yang harusnya menjadi support system justru meminta Da-jung untuk menggugurkan kandungannya, permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh Da-jung karena dia merasa bahwa anak dalam kandungannya adalah tanggung jawabnya.Â
Di sini telah memberikan contoh bahwa segala sesuatu yang kita perbuat pasti nantinya butuh pertanggung jawaban. Selain itu melakukan hubungan seks bukan berarti menunjukkan suatu keseriusan dalam sebuah hubungan yang belum sah, hal ini seringkali memberikan dampak buruk bagi yang melakukannya.Â