Mohon tunggu...
Adil Hakim
Adil Hakim Mohon Tunggu... Penulis

Saya adalah penulis dengan minat kuat di bidang sains, lingkungan, pendidikan, sosial

Selanjutnya

Tutup

Nature

8 miliar manusia akan terancam krisis air bersih di masa depan

22 Mei 2025   16:00 Diperbarui: 22 Mei 2025   15:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai yang tercemar akibat limbah dan sampah (sumber : @Rendy vali)

Krisis air bersih merupakan suatu kondisi tidak seimbangnya antara ketersediaan air bersih dan permintaan air bersih. Krisis ini merupakan krisis lingkungan yang dialami oleh banyak negara, termasuk di Indonesia.

Krisis air bersih bukan lagi sesuatu hal yang bisa diabaikan oleh dunia dikarenakan krisis air bersih akan mengancam keberlangsungan hidup manusia di masa kini maupun di masa depan

Krisis air bersih kian terasa ketika musim kemarau datang dikarenakan sumber-sumber air bersih mengering, sumur-sumur mengering.

Ketersediaan air juga terjadi karena adanya pencemaran air. Mengutip dari airkami.id, pencemaran air adalah tercampurnya zat asing misalnya bahan kimia ke dalam air. (di kutip dari @Indonesia berbagi.id)

Faktor penyebab krisis air bersih

Ada banyak faktor yang menyebabkan krisis air terjadi diantaranya yaitu:

1.Polusi Air

Polusi air baik yang diakibatkan oleh manusia ataupun karena faktor alam menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis air. Diantara penyebab terjadinya polusi air antara lain pupuk pestisida yang hanyut dari aktivitas pertanian serta aktivitas industri dari menghasilkan limbah dan sampah.

2.Limbah pabrik

Limbah dari pabrik yang di buang ke sungai akan mengakibatkan sungai tercemar, dikarenakan limbah pabrik banyak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi manusia seperti asam, basa, pelarut, pewarna, pestisida, dan zat kimia lain yang digunakan dalam proses produksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun