Teknologi telah menjadi tulang punggung dalam pembangunan nasional Indonesia. Dalam era globalisasi dan Revolusi Industri 4.0, peran teknologi tak lagi terbatas pada mendukung efisiensi, tetapi juga menjadi motor penggerak inovasi di berbagai sektor kehidupan. Perkembangan teknologi di Indonesia menunjukkan tren yang terus meningkat, mulai dari transformasi sistem pemerintahan, perkembangan industri digital, hingga pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, kesehatan, dan sektor ekonomi kreatif.
Sejarah perkembangan teknologi di Indonesia mencerminkan perjalanan dari era pra-digital menuju era transformasi digital nasional. Pada masa sebelum 1990-an, teknologi masih bersifat mekanik dan analog. Akses teknologi terbatas pada sektor industri dan pemerintahan, dan belum menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan. Memasuki era 1990-an, komputer pribadi dan internet mulai masuk ke Indonesia. Transformasi digital secara masif baru mulai terasa pada tahun 2010-an, ketika masyarakat mulai beralih ke layanan digital seperti e-commerce, transportasi daring, serta pendidikan dan hiburan berbasis internet.
Peran pemerintah dalam mendukung perkembangan teknologi sangatlah penting. Melalui program strategis seperti "Indonesia Digital 2024", "Gerakan Nasional Literasi Digital", serta proyek pembangunan infrastruktur digital seperti Palapa Ring dan Satelit SATRIA, pemerintah mendorong percepatan transformasi digital yang inklusif. Kebijakan ini ditujukan agar semua lapisan masyarakat, termasuk di wilayah tertinggal dan pelosok nusantara, dapat menikmati manfaat dari perkembangan teknologi.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan infrastruktur masih menjadi kendala utama. Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi hambatan geografis dalam membangun jaringan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang merata. Meski demikian, hingga tahun 2024, lebih dari 78% populasi Indonesia telah memiliki akses internet, walau kualitas koneksi masih bervariasi. Daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) menjadi fokus utama pemerintah dalam pemerataan akses digital.
Di sisi lain, perkembangan teknologi memberikan dampak signifikan dalam kehidupan masyarakat. Di sektor ekonomi, munculnya startup-startup digital seperti Gojek, Tokopedia, dan Traveloka menunjukkan kekuatan inovasi anak bangsa. Ekonomi digital tumbuh pesat dengan meningkatnya transaksi e-commerce, layanan keuangan digital (fintech), serta peluang kerja baru berbasis platform. Dalam bidang pendidikan, pandemi COVID-19 mempercepat adopsi sistem pembelajaran daring. Platform seperti Ruangguru dan Zenius menjadi solusi pembelajaran bagi jutaan pelajar Indonesia.
Layanan kesehatan juga mengalami transformasi melalui kehadiran aplikasi telemedicine seperti Halodoc dan Alodokter. Teknologi memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan secara cepat dan efisien, bahkan dari rumah. Sementara itu, di sektor pertanian dan perikanan, teknologi digunakan untuk membantu petani dan nelayan dalam meningkatkan hasil dan efisiensi produksi, seperti melalui aplikasi e-Fishery dan sistem pemantauan berbasis sensor.
Meskipun manfaat teknologi sangat besar, tantangan yang dihadapi Indonesia juga tidak ringan. Kesenjangan digital antara kota dan desa, rendahnya literasi digital di sebagian masyarakat, serta meningkatnya risiko keamanan siber menjadi isu yang harus segera diatasi. Selain itu, perlindungan data pribadi menjadi krusial seiring makin banyaknya transaksi dan interaksi daring. Pemerintah sedang berupaya menangani hal ini dengan menerapkan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) sebagai payung hukum.
Ketergantungan terhadap teknologi asing juga menjadi perhatian, karena sebagian besar perangkat keras dan lunak masih diimpor. Hal ini menunjukkan perlunya investasi dalam pengembangan riset dan teknologi dalam negeri agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen teknologi global.
Melihat ke depan, masa depan teknologi di Indonesia menjanjikan berbagai inovasi yang akan membentuk wajah baru masyarakat. Konsep smart city mulai diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) mulai diadopsi dalam sektor industri dan pelayanan publik. Teknologi blockchain juga mulai dilirik untuk penerapan di sektor keuangan dan logistik, meskipun regulasi masih dalam tahap awal.