Mohon tunggu...
Pusawi Adijaya
Pusawi Adijaya Mohon Tunggu... profesional -

Dunia Dalam Genggaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Topik Kontroversi Lady Gaga Muncul Dua Kali?

28 Mei 2012   18:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:40 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1338228764331751367

[caption id="attachment_184209" align="aligncenter" width="300" caption="Topik Pilihan Kompasiana. (Sumber.http://www.kompasiana.com/home"][/caption]

Pada tanggal 16 Mei 2012, Kompasiana memberi topik baru di Topik Pilihan yaitu “Kontroversi Lady Gaga”. Topik tersebut bertahan selama empat hari dengan jumlah kiriman sebayak 162 tulisan. Pada tanggal 21 Mei 2012, topik “Kontroversi Lady Gaga” berganti topik “Kompas Women Viesta”. Topik ini bertahan sampai enam hari. Selama enam hari ada 158 kiriman tulisan dari Kompasianer dan saat ini (Selasa, 29 Mei 2012, pukul 01:07 WIB) berjumlah 162 tulisan. Setelah topik“Kompas Women Viesta” tiada, tanggal 28 Mei 2012 terpampanglah topik penggantinya, namun topiknya sama dengan topik sebelumnya yaitu “Kontroversi Lady Gaga”.Timbul pertanyaan. Mengapa topik “Kontroversi Lady Gaga” muncul sampai dua kali? Apakah Admin Kompasiana tidak punya topik baru yang lain? Atau memang sengaja untuk memberi kesempatan kepada Kompasianer yang masih memiliki uneg-uneg atau ide mengenai kontroversi Lady Gaga.

Kalau Admin Kompasiana tidak punya topik baru yang lain, aroma Hari Kebangkitan Nasional masih terasa, aroma hari Peringatan Reformasi masih ada, tanggal 29 Mei ada hari Keluarga Berencana Nasional, tanggal 31 Mei ada hari Anti Tembaku Internasional. Mengapa Kompasiana tidak mengambil topik di antaranya? Mungkin menurut Admin Kompasiana topik “Kontroversi Lady Gaga” lebih penting daripada topik-topik yang saya sebutkan.

Padahal kontroversi Lady Gaga sudah jelas. Alasan mereka menolak konser Lady Gaga karena bertentangan dengan UU Pornografi dan UU kepolisian serta budaya bangsa Indonesia. Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, ada tiga Polda Mitro Jaya melarang konser Gaga. Pertama, Polri harus menegakkan UU Pornografi; kedua, mengganggu keamanan; dan ketiga, rencana konser Lady Gaga telah dipolitisasi. "Terbukti, kelompok-kelompok politik sudah ikut cawe-cawe dalam menekan Polri. Padahal, Polri seharusnya profesional dalam menegakkan UU Pornogafi," katanya. (http://nasional.kompas.com/)

Sedangkan mereka yang kecewa terhadap gagalnya konser Lady Gaga karena alasan-alasan pribadi atau kepentingan individu.

Gwen Priscilla (Personel Mahadewi) keweca gagalnya konser Lady Gaga karena ia fans-nya Lady Gaga. "Kalau aku sih salah satu fans-nya Lady Gaga, ya. Makanya sedih kalau konsernya gagal. Aku ngefans-nya dari sisi positifnya sih, seperti lagu-lagunya dia, perfom-nya dia, yang menurut aku sangat bagus," kata Gwen Priscilla. (Sumber)

Tiwi "T2" kecewa karena merasa rugi mengeluarkan uang banyak untuk membeli tikan VIP. "Aku sangat kecewa kalau memang enggak jadi manggung di Indonesia. Ini sangat merugikan, khususnya buat fans Lady Gaga. Kita pengin lihat dia sebagai penanyi terkenal dunia. Keren banget kalau Indonesia bisa menghadirkan dia ke sini," ungkap Tiwi. (Sumber)

Julia Perez atau Jupe kecewa atas gagalnya Lady Gaga karena Jupe sudah melakukan persiapan-persiapan yang banyak untuk menonton. "Aku kecewa banget padahal aku sudah menyiapkan buah melon, semangka, dan juga dispenser pas nonton konser Lady Gaga," Kata Jupe. Selain itu Jupe juga telah memperispakan satu gaun khusus eksentriknya, namun Jupe merahasiakan bentuk kostum tersebut. (Sumber)

Sheza Idris dan Yogi (Artis adik kakak) kecewa karena lama mengantri saat beli tiket dan merasa kasihan pada penonton dan promotor. "Butuh perjuangan ngantri 12 jam, gak makan, pipis susah, kehujanan. Mendingan dibatalin sebelum tiket sold out ya, jadi kedua belah pihak kasihan penonton repot, promotor juga kasihan,” kata Yogi. (Sumber)

Sedangkan kekecewaan dari pihak panitia konser Lady Gaga yaitu gagal untuk mengantongi uang hasil jual tiket sebesar Rp. 67 miliaJadi wajar kalau promotor awalnya berjuang mendapatkan izin konse Lady gaga, walaupun akhirnya saat ini renca konser Ladu Gaga diputuskan benar-benar gagal.

Alasan-alasan mereka yang merasa kecewa atas gagalnya Lady Gaga jelas hanya untuk kepentingan dan kepuasan pribadi, bukan untuk kepentingan umum seperti alasan mereka yang menolak rencana konser Lady Gaga.

Kembali ke pertanyaan topik pilihan Kontroversi Lady Gaga yang muncul sampai dua kali, saya masih belum menemukan alasan Komapasiana atau alasan dari teman-teman Kompasiner. Jadi melalui tulisan ini saya berharap Kompasiana bisa memberi alasan dan juga saya harapkan jawaban dari teman-teman Kompasianer.

Salam Persahabatan Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun