Mohon tunggu...
Addinansyah
Addinansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif PKN STAN

Selanjutnya

Tutup

Money

Omicron dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian Indonesia

19 Januari 2022   20:33 Diperbarui: 19 Januari 2022   21:14 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Data Pasien Covid-19 per  tanggal 13 Januari 2022/KEMENKES RI

Pada tanggal 25 Nov 2021, setelah 23 bulan dari kasus pertama Covid-19, muncul varian baru dari covid-19 yang disebut Omicron. Varian ini dilaporkan kepada World Health Organization (WHO) karena muncul di Afrika Selatan. 

Varian ini mengandung mutasi virus setidaknya 32 mutasi yang 16 mutasi diantaranya sudah ada pada varian delta seperti NSP12 dan NSP14 yang berperang sangat penting untuk replikasi virus. 

Varian Omicron ini diperkirakan tiga kali lebih berbahaya dibanding varian sebelumnya. Tentunya dengan munculnya varian baru ini, pemerintah harus mulai mengambil tindakan pencegahan sekaligus pemulihan kembali.

Perekonomian di Indonesia yang sebelumnya mengalami krisis akibat adanya pandemi Covid-19 mulai menunjukkan adanya perbaikan dan perkembangan ekonomi kembali. Akan tetapi munculnya varian baru SARS-CoV-2 Omicron, menyebabkan perekonomian Indonesia bisa saja berada dalam keadaan genting lagi.

Pemerintah merupakan lembaga yang memiliki tugas paling penting dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini. Program vaksinasi merupakan salah satu kebijakan untuk menanggulangi bencana non-alam nasional pandemi Covid-19. Dikutip dari situs resmi https://vaksin.kemkes.go.id/ progress pelaksanaan vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 83.29% untuk dosis pertama dan 56.96% untuk dosis kedua. Akan tetapi dengan munculnya varian baru Omicron, tentu pemerintah harus mengambil program vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster.

Program vaksinasi booster ini dibutuhkan dan menjadi urgensi baru dikarenakan efikasi vaksin dari Sinovac dan Astrazeneca sudah mulai berkurang untuk mengatasi virus Omicron ini. Program booster ini dipersiapkan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan (immune system) serta memperpanjang masa perlindungan. 

Sistem imun merupakan faktor penting yang dibutuhkan agar penyebaran Omicron dapat ditekan. Vaksinasi booster ini mengambil setengah dosis Pfizer, setengah dosis AstraZenecca, dan setengah dosis Moderna. Program booster ini diharapkan dapat meningkatkan immune system masyarakat Indonesia.

Faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu penanganan Covid-19, dukungan stimulus fiskal untuk melanjutkan program PEN dalam rangka pemulihan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi global. Namun dengan adanya varian baru ini tentunya pemerintah harus melaksanakan program booster vaksin lagi. 

Sehingga disini muncul trade-off yang harus dihadapi oleh pemerintah. Pemerintah harus memilih antara fokus dalam pemulihan ekonomi dan pemulihan sektor lapangan pekerjaan atau harus kembali membeli vaksin untuk melakukan program booster vaksin ini.

Dikutip dari instagram resmi @kemenkes_ri, per tanggal 13 Januari 2022 setidaknya masih ada 4.268.890 kasus positif Covid-19dengan penambahan 793 kasus baru di hari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun