Dulu waktu SMA, saya pernah punya anggapan: orang yang merokok itu keren. karena saya dulu melihat film-film aksi, drama, yang menampilkan cowok-cowok berotot mengendarai motor gede, dan suka merokok. Entah itu mungkin mereka di sponsori oleh salah satu produk rokok atau kebutuhan adegan film. Belum lagi, saya melihat anak-anak gaul di tongkrongan yang tidak pernah ketinggalan dengan rokoknya. Saya pun percaya dengan polosnya, bahwa merokok bisa bikin saya kelihatan gagah, tenang, bahkan sedikit misterius.
Belakangan saya tahu, itu lebih mirip ilusi ketimbang kenyataan. Seperti kalau kita ngira rambut gondrong otomatis bisa bikin jadi gitaris handal, padahal baru bisa main "kumbaya" satu bait.
Ada juga yang bilang, “Merokok itu bisa ngilangin stres.”
Saya akui, memang ada sensasi begitu. Tapi kalau dipikir lagi, apa benar rokok yang mengurangi stres? Atau otak kita yang sudah dilatih percaya, jadi menciptakan rasa lega setiap kali ada asap masuk ke paru-paru? Bedanya tipis, tapi penting.
Sekarang, seiring bertambahnya usia. Sudah bisa melihat dengan perspektif lain. Dan justru saya sampai pada kesimpulan terbalik: orang-orang yang tidak merokok itu keren.
Kenapa?
Karena mereka bisa mengendalikan diri. Tidak menuruti ego. Tidak gampang terpengaruh ajakan teman. Tidak perlu membuktikan apa-apa ke siapa-siapa. Dan yang paling keren, mereka tidak perlu capek-capek mikir: “Gimana ya cara berhenti?”
Saya? Masih berproses. Kadang muncul pikiran, “Apa saya bisa berhenti?”
Pertanyaan lain muncul: lebih baik berhenti langsung? Atau bertahap, mengurangi sedikit demi sedikit?
Jawaban jujurnya: setiap orang punya jalannya sendiri. Ada yang berhasil berhenti seketika, ada juga yang lebih nyaman pelan-pelan. Yang penting adalah niat yang konsisten.
Kalau saya pribadi, saya mulai dengan menghitung: berapa batang yang benar-benar saya hisap karena butuh, dan berapa yang sebenarnya cuma karena bosan. Dari situ, perlahan saya belajar mengurangi. Tidak ada jaminan berhasil cepat, tapi setiap rokok yang tidak jadi saya hisap rasanya seperti satu kemenangan kecil.
Dan kemenangan kecil, kalau dikumpulkan, lama-lama bisa jadi kemenangan besar.
Jadi, buat saya, keren itu bukan lagi orang yang bisa menghembuskan asap rokok di udara.
Keren itu orang yang bisa menahan diri untuk tidak menyalakannya sama sekali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI