Mohon tunggu...
Adie Abdurrohman
Adie Abdurrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Rindu di Kampus Biru (Bagian 2)

27 September 2017   08:57 Diperbarui: 27 September 2017   09:01 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika Teori Evolusi Darwin memang benar, maka kemungkinan kawanku ini adalah Kera yang telah gagal berevolusi menjadi manusia. Sebab, ia menyarankanku bertandang ke gua persembunyian Nini Pelet agar aku mendapatkan pencerahan atas segala persoalanku tentang cinta. Sebagai manusia yang terdidik untuk berpikir secara rasional, maka aku akan mencari cara yang paling logis.

Setelah aku mengenal Ira, Embun Pagiku pada saat acara Ospek itu, hatiku, pikiranku tak dapat lepas dari bayangnya.

Aku, sebagai seorang remaja yang berumur 24 tahun... Adakah remaja yang berumur 24? Ehem... Sebagai seorang pemuda pria, umur 24 tahun, atau katakanlah bujang lapuk, -biar kalian puas- aku tak paham dengan urusan-urusan konyol yang bernama cinta. Untuk mendapatkan cinta Ira, Embun Pagiku, tentunya aku harus memiliki seorang mentor yang sangat berpengalaman di bidangnya. Maka dari itu, aku membeli sebuah buku yang berjudul: Kiat-Kiat Mendapatkan Pujaan Hati. Nampaknya buku ini ditulis oleh seorang ahli yang sangat berpengalaman, yang telah malang-melintang dan sudah makan asam-garam di dunia percintaan. Dan sebentar lagi, dengan buku ajaib ini, aku akan mendapatkan cinta Ira, Embun Pagiku!

Menurut buku Kiat-Kiat Mendapatkan Pujaan Hati, ada beberapa tahap agar aku mendapatkan cinta darinya.

Tahap 1: Menyukai Kegemarannya.

Pada tahap ini, aku harus mencari tahu dulu apa kebiasaan Ira, apa kegemarannya dan aku harus bisa menyesuaikan dengannya.

Sepanjang malam aku mencari tahu kegemaran Ira di Facebook. Aku melihat akun dengan nama Ira S********. Aku klik Photo Profile-nya, ya ampun... Betapa aku berterima kasih kepada Tuhan telah menciptakan Mark Zuckerberg yang mampu membuat aplikasi Media Sosial: Facebook. Aku berhasil menemukan akun dia.

Aku semakin militan, bergerilya di Dunia Maya mengumpulkan semua informasi tentangnya. Secara tidak langsung, aku telah terlatih menjadi seorang Intelejen. Informasi pertama yang kudapatkan adalah, bahwa dia sangat menyukai film Drama Korea. Sekonyong-konyongnya aku mengunduh puluhan episode film Drama Korea, Full House. Untuk membagi ruang dalam ponselku, aku harus rela menghapus beberapa film kesukaanku seperti: B 13, The Contractor, Crank 1, Crank 2, Brick Mansion, Spongebob Episode Kerang Ajaib (selain aku, adakah di dunia ini pria berumur 24 yang masih nonton Spongebob?).

Full House aku putar. Aku takjub dengan Opening Soundtrack-nya: Sha La La, mengalun begitu merdu. Dari nadanya, pastilah ini lagu cinta.

Aku menonton puluhan episode Full House sampai tengah malam, sampai mataku kering. Semakin lama kutonton, semakin aku tak mengerti. Aku tak paham mengapa para wanita rela menghabiskan waktu hanya untuk menonton film macam ini? Misteri. Cara berpikir wanita memang dirancang untuk menjadi sebuah misteri bagi kaum pria. Tapi tak mengapa, untuk memenuhi tahapan dari buku Kiat-Kiat Mendapatkan Pujaan Hati, dan terutama demi Ira, Embun Pagiku, aku rela menonton film Drama Korea, ratusan episode pun aku rela.

Setelah melewati tahap pertama, kini aku mulai memasuki tahap ke-2: Menunjukan Perhatian Kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun