Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aset UAD Yogyakarta Melebihi Perguruan Tinggi Negeri

27 Maret 2018   22:10 Diperbarui: 27 Maret 2018   22:30 1402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HA Dahlan Rais, M. Hum, adik H. Amien Rais, hadir dalam acara Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Sumatra di Medan. (DOK. PRIBADI)

Tanpa gembar-gembor, ternyata perguruan tinggi milik Muhammadiyah sudah menyebar di seluruh kawasan republik ini. Bahkan, gerakan berkemajuan terus menerus dipacu ormas Islam terkemuka di dunia ini. Dari sekian banyak perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia, sudah ada yang punya aset melebihi perguruan tinggi negeri.

Seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogjakarta yang saat ini punya mahasiswa sekitar 25 ribu orang. Asetnya sungguh luar biasa. Punya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), ada rumah sakit, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), apotek di Metro Lampung dan di Sambas Kalimantan Barat, bahkan punya tanah seluas tiga hektare untuk lokasi pembangunan usaha ekonomi produktif.

Hebatnya, dosen dan karyawan terbilang sejahtera. Setiap bulan mereka menerima pendapatan sekitar 15 persen di atas pendapatan PNS. Bahkan, dari hasil usaha produktif seperti SPBU, rumah sakit, BPRS, dan apotek, mendekati Rp1 miliar setiap bulan.

Sebagian peserta Regional Meeting se-Sumatra. (DOK. PRIBADI)
Sebagian peserta Regional Meeting se-Sumatra. (DOK. PRIBADI)
Mahasiswi UMSU membawakan Mars Muhammadiyah saat acara pembukaan Regional Meeting LPCR se-Sumatra. (DOK PRIBADI)
Mahasiswi UMSU membawakan Mars Muhammadiyah saat acara pembukaan Regional Meeting LPCR se-Sumatra. (DOK PRIBADI)
Wakil Rektor ll UAD Jogjakarta, Dr. Safar Nasir, dengan gamblang menceritakan kehebatan lembaga yang dipimpinnya itu baru-baru ini dalam acara Regional Meeting Lembaga Pengembangan Cabang dsn Ranting (LPCR) Wilayah Sumatra, di Medan, Sumatra Utara. Menurutnya, kesuksesan yang direguk UAD berkat 'ditongkrongi' penuh keseriusan. Dari jumlah mahasiswa yang hanya 350 orang kini sudah mencapai 25 ribu orang. Dari jumlah itu, hanya 20 persen saja dari keluarga Muhammadiyah.

"Maju bersama. Itulah motto UAD Jogjakarta. Kami bahkan sudah mampu membuat rudal. Presiden Joko Widodo sangat bangga dengan prestasi UAD. Beliau takjub dengan kemajuan luar biasa perguruan tinggi yang namanya diambil dari tokoh pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan," papar Dr. Safar Nasir.

Dia memang sengaja ditampilkan dalam acara regional meeting LPCR Wilayah Sumatra itu untuk memberi sugesti maksimal dalam menumbuhkan lembaga Muhammadiyah di tingkat akar rumput, cabang, dan ranting. Jika cabang dan ranting kuat, maka niscaya Muhammadiyah hidupnya akan membanggakan. Sebab pondasinya: ranting dan cabang sudah berdiri kokoh.

Di setiap wilayah yang Muhammadiyah-nya memiliki cabang dan ranting kuat, maka amal usahanya berkembang sangat membanggakan. Itulah yang terjadi di banyak daerah akhir-akhir ini. Khusus di Sumatra, perkembangan amal usaha Muhammadiyah sangat pesat. Termasuk di Sumatra Utara. Perguruan tingginya berkembang pesat di Medan, Padangsidempuan, Sibolga, dan kota lainnya. Begitu juga di Aceh, Lampung, Bangka Belitung, Pekanbaru, dan Bengkulu. Sementara di Sumbar, pengemabngannya tengah diusahakan oleh perguruan tinggi Muhammadiyah di Jogja, Solo, dan Malang.

Kini sedang giat dibangun kampus permanen bertingkat empat di Bukittinggi. Bahkan Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara juga mengucurkan dananya untuk mensupport kampus Bukittinggi itu.

Penulis bersama Wakik Rektor ll UAD Jogjakarta, DR. Safar Nasir, M. Si (DOK. PRIBADI)
Penulis bersama Wakik Rektor ll UAD Jogjakarta, DR. Safar Nasir, M. Si (DOK. PRIBADI)
Diharapkan seluruh keluarga besar Muhammadiyah mampu membesarkan amal usahanya. Silahkan Sumbar menciptakan ikrar 'maju bersama' dalam memajukan amal usahanya. Tingkatkan keseriusan dengan lebih maksimal. Semua mahasiswa, dosen, karyawan, dan pimpinan wajib berada dalam satu barisan yang kuat di bawah bendera persyarikatan.

"Kami dari UAD Jogjakarta terus berusaha mensupport UMSB Sumatra Barat. Kerjasama UAD-UMSB terus dilakukan sampai UMSB mampu menggaet mahasiswa lebih banyak lagi," ujar Safar Nasir.

Menurutnya, cabang dan ranting Muhammadiyah merupakan bukti nyata wajah terdepan organisasi itu dalam mengatasi persoalan ummat, termasuk dalam mempraktikkan dan mewujudkan ajaran Islam yang sebenar -benarnya sekaligus Islam yang berkemajuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun