Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Wartawan Kultum, Nostalgia Ramadan Ana dan Antum

2 April 2023   06:53 Diperbarui: 2 April 2023   07:10 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berburu tanda tangan imam tarawih. Sumber sindomakassar.com

Satu nostalgia masa kecil khas Ramadan tentu saja meminta tanda tangan imam dan pengisi kultum jelang tarawih. Saya tak mengetahui, kultur semacam itu sampai generasi keberapa.

Sekarang juga masih ada kebiasaan itu. Namun, tidak merata di semua masjid. 

Saya melihat masih ada yang demikian. Tapi sebagian lagi tidak ada.

Mencatat isi ceramah jelang tarawih memang kebiasaan yang baik. Selain itu menjadi tugas, kebiasaan itu juga menjadi dasar menjadi jurnalis yang baik.

Sebab, yang kita catat di buku itu adalah apa yang disampaikan penceramah. Kita akan menulis poin apa saja yang diberikan ustaz yang diberikan kesempatan kasih tausiyah.

Kita tak mungkin mengarang di luar konten yang dipaparkan penceramah. Ini sebetulnya bagus diteruskan. Tujuannya, anak-anak terbiasa saksama dalam mencerna ujaran orang lain.

Apalagi pesan-pesan agama selama Ramadan. Akan sangat baik jika itu disimpan dalam bentuk catatan.

Hebatnya lagi, kami menulis isi ceramah masa itu ibarat jurnalis yang bekerja di media online. Mengapa demikian?

Sebab, tak ada jeda antara isi ceramah dengan catatan yang kami bikin. Barangkali yang seusia saya bisa memahami ini dengan baik.

Kalau tak ditulis saat itu juga, bagaimana kita hendak meminta tanda tangan kepada imam tarawih dan pengisi kultum. Itulah hebatnya anak masa itu.

Terbiasa bekerja dalam durasi yang pendek dan ketat. Bayangkan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun