Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menjaga Loyalitas Pelanggan dengan Nilai Tambah

24 Februari 2023   08:47 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:12 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang penjual makanan. Sumber dari njajan.com

Berurusan dengan pelanggan memang membutuhkan keterampilan tersendiri. Produk dan jasa yang kita hasilkan akan menentukan loyalitas mereka kepada kita. Namun, selain produk dan jasa itu, ada hal lain yang tak kalah penting.

Setidaknya dari bertahun-tahun mengelola media massa daring, saya menyebut nilai tambah sebagai faktor utama. Nilai tambah adalah bentuk ikhtiar produsen produk dan jasa kepada pelanggan. Nilai tambah adalah layanan lebih kepada pelanggan. 

Tujuan utama tentu saja mengikat pelanggan sehingga menjadi fanatik. Harapan kita, jika mereka butuh barang dan jasa, mereka akan datang kepada kita, tidak kepada yang lain. Atau paling tidak, jika mereka membeli kepada kompetitor, slot kepada kita juga diberikan.

Nilai tambah tak serta merta berkaitan dengan produk dan jasa kita itu. Ia bisa berupa layanan lain. 

Kita berusaha agar pelanggan betah dan senang. Syukur-syukur menambah lagi kuantitas belanja kepada kita.

Sebagai pengelola media massa daring, produk utama kami tentu saja berita. Pelanggan yang membutuhkan kami kebanyakan ingin produknya ditulis. Jika ia memang punya nilai berita, tanpa mengeluarkan uang pun kami tak masalah. Sebab, konten yang hendak diangkat punya nilai berita.

Namun, jika mereka punya produk yang baru, kebanyakan mengontak dan meminta kami menuliskannya. Mereka siapkan bujet. Berarti ini masuk ke dalam ranah iklan. 

Narasi yang berisi iklan dan foto terkait lazim disebut dengan advertorial. Ini bukan karya jurnalistik. Ini adalah bentuk iklan tapi dalam narasi mirip berita.

Sebuah BUMN yang ranah utamanya membuat bangunan menjadi klien web yang kami kelola selama beberapa tahun. Mereka senang bekerja sama dengan kami. 

Selain dengan kami, tentu ada media massa lain yang juga bekerja sama dengan mereka. Media massa yang lain itu bahkan tergolong kakap ketimbang kami rintisan semacam UMKM.

Namun, kami sering memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Misalnya, konten yang hendak dibikin itu cukup satu dengan satu foto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun