Tadi pagi kami sekeluarga salat id di lapangan sepak bola mini Desa Serbajadi, Natar, Lampung Selatan. Hampir saja kami terlambat. Rupanya jam dinding di rumah kurang akurat. Baru saja duduk, imam sudah berdiri tanda salat akan dimulai.
Prosesi salat berlangsung lancar. Acara lalu dilanjutkan dengan khotbah. Hampir semua jemaah duduk di tempat. Anak-anak yang biasanya berhamburan setelah salat, tak beranjak dari tempat duduknya. Semua menyimak dengan baik pesan Idul Fitri. Lain dari biasanya, sang imam sekaligus khatib, Ustaz Abdullah, memberikan tausiah soal go green. Keren banget, kan, jarang lo tema khutbah soal hijau-hijau kayak gitu. Latar mimbar khutbah yang dihiasi rerimbunan dedaunan, juga makin menegaskan tema khotbah pagi itu.
Dalam ceramahnya, Ustaz menyampaikan bahwa menjaga alam semesta adalah tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi. Segala kerusakan alam yang terjadi, ada karena tangan manusia. Penambangan emas, pasir, dan logam lain, yang dilakukan tanpa mengindahkan faktor lingkungan, membawa kerusakan dahsyat. Akibatnya, alam kian rusak dan tak sanggup menopang kebutuhan hidup manusia. Maka itu, kini, ketik musim kemarau, kekeringan melanda di mana-mana. Di kampung kami sudah sebulan penuh air susah didapat. Sumur warga kering. Semua berusahan mencari sumber air. Ada yang membangun sumur bor, ada pula yang membeli air bersih.
Ustaz Abdullah melanjutkan, saat musim hujan, banjir sudah pasti melanda. Kenapa itu terjadi? Sebab, alam rusak. Tidak hijau lagi. Tak ada batang pohon besar di dalam hutan. Semua digantikan dengan ilalang dan belukar. "Maka itu, tema besar dunia, go green, mesti kita dukung," katanya.
Ia juga menasihati agar jemaah bisa menanam pohon di sekitar rumah. Kalau setiap orang menanam satu batang saja, akan banyak pohon baru yang tumbuh. Itu akan menjadi investasi yang berharga nantinya. Kemudian, mengurangi pemakaian plastik dalam keseharian, misalnya membawa kantung kain saat berbelanja ketimbang menggunakan kantung kresek plastik. Demikian pula soal menggunakan kendaraan pribadi. Jika tempat kerja dekat, lebih baik berjalan kaki atau bersepeda. Demikian pula dengan menggalakkan menggunakan kendaraan umum ketimbang pribadi. Kalau setiap orang berusaha mengurangi produksi karbondioksida dari asap kendaraan, pasti pencemaran udara bisa diminimalkan. Jadi, go green, ramahlah dengan lingkungan, niscaya ia juga ramah dengan manusia. Selamat Idul Fitri, taqabbalallahu minna waminkum. (Telkomsel - Ramadhanku)