Mohon tunggu...
Adia MaritzaAdha
Adia MaritzaAdha Mohon Tunggu... Lainnya - Hallo

If there's a will, there's a way!

Selanjutnya

Tutup

Money

Sektor Ekonomi Jawa Barat Kembali Normal Pasca PSBB Dihentikan

27 Juni 2020   06:33 Diperbarui: 27 Juni 2020   07:05 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi Jawa Barat pada hari Jumat tanggal 26 Juni 2020 telah berakhir. Jawa Barat dalam masa transisi menuju aktivitas yang normal kembali.

"Seluruh Jawa Barat hari ini tidak ada lagi PSBB sudah diputuskan kita semuanya melakukan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru)" Jelas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meninjau tes massif bersama BIN di Gedung Sate.

Keputusan tersebut diambil dikarenakan angka reproduksi Covid-19 di Jawa Barat sudah rendah dan terkendali. Jumlah ini terus bertahan di bawah 1 selama 6 minggu terakhir. Dan hal tersebut sudah sesuai petunjuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemberhentian PSBB ini belum berlaku untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, yang mengikuti aturan PSBB Transisi DKI Jakarta dan akan berakhir pada 4 Juli 2020 mendatang.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap semua sektor, salah satunya sektor ekonomi.

Sektor ekonomi terhambat karena pembatasan ini mengharuskan masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah. Selain itu juga karyawan banyak diberlakukan work from home (WFH) oleh perusahaan masing-masing. Sehingga tingkat produktivitas masyarakat menjadi menurun.

Dengan diberhentikannya PSBB di provinsi Jawa Barat itu menjadi kabar baik untuk sektor ekonomi di daerah Jawa Barat. Dengan begitu, aktivitas masyarakat akan kembali normal dan produktivitas masyarakat akan kembali meningkat.

Ridwan Kamil kembali menegaskan walaupun sudah diberlakukan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) di Jawa Barat tetapi kewaspadaan masyarakat juga tidak turun, dan tetap melakukan aktivitas berdasarkan protokol kesehatan.

"Pengawasan dilokalisir di tingkat desa kelurahan, di skala mikro perbatasan dilakukan, tapi PSBB skala Jabar dihentikan, dilanjutkan dengan kebijakan lokal." Tegas Ridwan Kamil.

Disisi lain, Ridwan Kamil mengaku ingin sekali menggerakan perekonomian dan tidak ingin adanya lonjakan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang minus di Jawa Barat.

Karena produktivitas masyarakat menurun, banyak sekali perusahaan-perusahaan memberlakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Hal ini tentu sangat disayangkan karena lonjakan ini merupakan dampak dari Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun