Lapar dan Mengapa Kita Merasa Lapar

Kita semua pasti pernah merasakan lapar, ya kita tahu bahwa lapar merupakan sebuah sinyal bagi kita untuk makan. Dan makan sendiri merupakan hal penting bagi kita untuk tetap hidup. Kita memerlukan asupan energi bagi tubuh kita dengan cara makan. Makan akan memberikan kita energi untuk bergerak bahkan untuk berpikir. 

Saat saya belajar speaking english di Kampung Inggris saya pernah merasa kesulitan karena merasa laar. Maka makan memiliki kegunaan pentin agar tubuh kita tetap bisa berfungsi. 

Hal ini sama seperti kendaraan bermotor yang memerlukan bensin sebagai energi yang dibakar untuk menjadikan kendaraan bermotor tersebut mampu untuk bergerak. Tapi pernahkah kamu berfikir mengenai kenapa kita merasa lapar dari sisi psikologis manusia? Jika kamu pernah memiliki pertanyaan itu, maka tulisan ini akan memberikan jawaban bagi kamu.

 Apa Yang Menyebabkan Kita Merasa lapar

Sumber: pexels.com

Menurut teori setpoint glukostatik, perasaan lapar dan kenyang dipenaruhi oleh kadar gula dalam darah. Ketika kadar gula dalam darah turun maka kita akan merasa lapar, sedangkan setelah kita makan, gula darah akan naik ke tingkat set poinnya sehingga kita merasa kenyang. 

Sedang teori lain adalah teori lipostatik, teori ini mengatakan jika rasa lapar dan kenyan dipengaruhi oleh kadar lemak dalam tubuh. Teori ini hampir sama dengan teori gllukostatik, akan tetapi teori ini mengatakan jika set point dapat berubah-ubah seiring waktu.

Faktor-faktor yang menentukan apa yang kita makan

Sumber: pexels.com

Yang menentukan apa yang kita makan adalah rasa dari makanan tersebut. Perasaan ini merupakan sesuatu yang alamiah, misalnya manusia memiliki perasaan menyukai makanan manis dan berlemak, hal ini karena makanan manis merupakan makanan yang kaya gula yang digunakan tubuh untuk sumber energi.