Mohon tunggu...
Adhitya Fajarrini
Adhitya Fajarrini Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Pilangsari 2 Ngrampal

Seorang yang sedang mengejar mimpi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Modul 1.3

7 Desember 2022   09:30 Diperbarui: 7 Desember 2022   09:40 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum, wr,wb

Perkenalkan nama saya Adhitya Fajarrini, S.Pd.SD calon Guru Penggerak angkatan 7 dari SDN Pilangsari 2 Ngrampal, Kabupaten Sragen.

Tulisan ini saya buat untuk melengkapi tugas modul 1.3.a.8 pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7

Pada tugas modul 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3 inisaya  mendapatkan tugas untuk untuk merefleksikan dan mengaitkan pemahaman antar modul yang telah dipelajari hingga kini, dengan merespon pertanyaan berikut: "Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) di sekolah Bapak/Ibu?"

Saya akan sedikit merefleksikan kembali rangkaian pembelajaran mulai dari modul 1.1 hingga akhir modul 1.3 untuk mengaitkan dan mencari koneksi antar modul. Modul 1.1 berisi tentang Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, kemudian modul 1.2 berisi tentang Nilai-nilai dan peran guru penggerak dan modul 1.3 berisi tentang Visi guru penggerak.

Di dalam modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, saya merasa banyak hal yang sudah saya pelajari tentang konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa  pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Tumbuh kembangnya anak terletak di luar kecakapan atau kehendak kita sebagai seorang pendidik. Anak-anak adalah makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Kita selaku pendidik hanya pamong yang dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan-kekuatan kodrat itu, agar dapat memperbaiki lakunya itu. Dalam menuntun anak-anak, kita dapat mengibaratkan diri sebagai petani, dan anak-anak yang kita didik sebagai benih (misalnya benih padi). Kita sebagai pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya padi tersebut, kita dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya, tetapi kita tidak dapat mengganti kodrat-nya padi. Misalnya, kita tidak bisa memaksa padi itu tumbuh seperti jagung atau tanaman lainnya.

Disinilah peran peran pendidik sangat penting. Ki Hajar Dewantara mengibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda (berorientasi pada anak). Dijelaskan pada modul 1.2 bahwa Guru Penggerak harus memiliki nilai-nilai yang ada di dalam dirinya yaitu Mandiri, Kreatif, Inovatif dan Reflektif, yang nantinya mengarah ke dalam pendidikan yang Berpihak pada murid. Kelima nilai ini saling mendukung satu dengan lainnya, dan tentunya diharapkan menjadi pedoman berperilaku dan tentunya nilai-nilai tersebut erat kaitannya dalam mewujudkan perannya sebagai Guru Penggerak  yaitu menjadi Pemimpin dalam pembelajaran, Menggerakkan komunitas praktisi, Menjadi coach bagi guru lain, Mendorong kolaborasi antar guru dan Mewujudkan kepemimpinan peserta didik.

Dengan modal nilai-nilai guru penggerak yang dimiliki, seorang guru mempunyai tugas "among"atau "momomg" sebagai pengasuh (fasilitator) yang mempunyai peran mengasuh dan membimbing. Guru hendaknya mencermati garis kodrat kemampuan siswa agar mereka dapat dengan bebas mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka. Guru mempunyai tugas untuk menuntun kodrat anak tersebut agar mereka dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya

Untuk menjalankan perannya, seorang guru harus mengimajinasikan/memimpikan murid dimasa depan seperti apa, seorang Guru Penggerak perlu merancang rencana dan tujuan yang akan dicapai Sehingga seorang guru harus memeiliki visi yang jelas. Visi menjadi penunjuk arah yang akan menuntun ke mana guru akan melangkah. Modul 1.3 mempelajari mengenai Visi Guru Penggerak. Visi dapat dikatakan sebagai sebuah imajinasi seperti apa generasi yang akan kita bentuk. Einstein mengatakan bahwa imajinasi merupakan tahap kecerdasan yang sebenarnya. Imajinasi menstimulasi adanya kemajuan dan melahirkan evolusi. Dari pemahaman tersebut, visi merupakan hal fundamental yang perlu dimiliki. Visi berbasis pada kekuatan kata untuk menggerakkan hati, menyemangati diri, dan menguatkan diri untuk melangkah maju secara kolaborasi. Sehingga kita sebagai seorang Calon Guru Penggerak perlu merancang visi dan langkah-langkah konkrit dalam melaksanakan tujuan tersebut tentunya sejalan dengan Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Visi seorang guru berjalan selaras dengan filosofi pendidikan KHD. Visi yang dibuat harus sesuai dengan Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 yaitu: Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun