Mohon tunggu...
Adhistie ThiaraZhafira
Adhistie ThiaraZhafira Mohon Tunggu... Lainnya - adhisthiaraa

hanya seorang mahasiswa yang selalu berharap kepada tuhan yang maha Esa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Pengurus Makam dan Penjual Bunga Kuburan tentang Sebuah Kematian

12 April 2021   20:09 Diperbarui: 12 April 2021   20:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semua orang pasti pernah merasakan kehilangan. Kehilangan apa? Kehilangan sesuatu yang mereka miliki sebelumnya. Seperti ditinggalkan karena putus hubungan atau bahkan yang paling berat adalah ditinggalkan karena kematian.

Pada hari jumat tanggal 9 April kemarin, kami bertemu dengan pak Deden dan ibu Linda, mereka adalah orang yang berdiam diri mengurus makam di kota Bandung Cimahi. Mereka paham betul bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang mereka cintai. Dan mereka sering melihat bagaimana orang lain merasa sedih karena baru saja ditinggalkan oleh orang yang merekamereka cintai.

Saat kami tanya pun perihal bagaimana perasaanya ketika melihat/menguburkan keluarga orang lain pak Deden menjawab "Rasanya itu ikut sedih, karena teringat keluarga yang sudah tiada" Mereka sudah cukup lama mengurus makam di kota tersebut.

Ibu Linda juga berkata "Jika ada yang beli bunga nangis, saya juga suka ikut menangis karena sedih teringat keluarga yang jauh". Ia ikut terbawa suasana juga dan memberi nasihat "jangan terlalu berduka, karena kita semua juga akan menghadap tuhan/allah" 

Maka dari itu semua orang pasti pernah merasakan kehilangan dan bohong kalau orang bilang bisa melupakan masa lalunya, tidak ada orang yang bisa melupakan masa lalunya apalagi masa lalu yang buruk. Mereka hanya mencoba untuk berdamai dengan masa lalunya, bukan melupakannya. Memulai masa depan bukan berarti mengubur masa lalunya. Mari habiskan waktu hidup kita bersama orang-orang yang kita cintai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun