Walaupun pembelajaran di lakukan secara daring namun keaktifan dan antusias peserta didik jangan sampai hilang, mengingat anak-anak jaman sekarang tidak asing dengan gawai atau gadget. Memang kelemahannya adalah peserta didik harus belajar mandiri yang dipandu melalui dunia maya saja. Namun ini adalah yang terbaik dimasa pandemi covid-19 yang semakin tak terkendali. Dalam PJJ pun ada beberapa pendekatan atau model pembelajaran yang tentu membuat peserta didik tidak kesulitan, bahkan membuat semakin bersemangat.
1. Pendekatan STEAM (science,technology,engineering,art dan math) dalam Aksi Nyata
Aksi nyata yang dapat di lakukan untuk menghamba kepada anak sesuai zamannya salah satunya menggunakan model pembelajaran STEAM. STEAM adalah pendekatan/model pembelajaran dimana peserta didik terlibat secara langsung dalam menggali atau mengeksplorasi serta memahami substansi dari proses belajar yang berlangsung tanpa menghilangkan makna belajar itu sendiri. Pada dasarnya anak diciptakan dengan keunikan sendiri maka pendekatan STEAM cocok digunakan dalam pembelajaran saat masa pandemi covid-19. Pendekatan STEAM juga sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara dimana dapat menggali potensi bakat dari anak terutama di bidang seni(art) dengan melibatkan bidang lainnya.Â
Pendekatan STEAM adalah pendekatan pendidikan yang memadukan lima disiplin ilmu agar dapat saling melengkapi sebagai dasar dalam merangsang peserta didik untuk melakukan inquiry (penyelidikan), komunikasi dan berfikir kritis/critical thinking. Disiplin ilmu yang di padu menjadi pendekatan diantaranya adalah sains, teknologi, teknik, seni dan matematika. Kurikulum 2013 yang mempersiapkan peserta didik menghadapi era industri 4.0 bahkan nanti era industri 5,0 dimana menitik beratkan ketrampilan berfikir, teknologi dan kecakapan hidup. Ketrampilan berfikir yang harus dikuasai peserta didik adalah kreatif, kritis, kolaboratif, memecahkan masalah dan komunikatif. Semua ini dimiliki peserta didik agar tidak tergilas oleh perkembangan jaman dalam era teknologi yang semakin pesat perkembangannya.
2. Pengalaman adalah Pelajaran Paling Berkesan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan di rumah bukan berarti menghilangkan ketrampilan peserta didik, justru saat di rumah maka anak akan lebih banyak mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Pembelajaran dengan tidak hanya mengedepankan kognitif saja namun juga ketrampilan maka akan mengasah kemampuan anak untuk berkreasi sesuai mupel yang sedang di pelajari.Â
Semua muatan pelajaran pasti ada unsur ketrampilan sehingga tidak ada alasan peserta didik merasa bosan dan jenuh tinggal bagaimana pendidik mengemas pelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Sebenarnya pada saat sebelum pendemi covid-19 saya sering melakukan penilaian proyek dan produk yang berhubungan dengan ketrampilan. Saat pembelajaran yang berhubungan membuat sesuatu hasil karya biasanya peserta didik akan antusias, semangat dan percaya diri menyelesaikan tepat waktu.
Pembelajaran yang berbasis produk dapat dilakukan dengan pendekan STEAM karena di sini lima disiplin ilmu dapat diolah menjadi hal yang menarik. Misalkan untuk muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi gaya, saya memberikan tugas berupa membuat benda dari tanah liat.Â
Sekilas memang seperti SBdP namun di sini peserta didik dapat memperoleh ilmu dari kegiatan ini, yaitu gaya dapat merubah bentuk benda. Awalnya peserta didik mendapat penjelasan mengenai pengaruh gaya yaitu dapat merubah bentuk benda. Kemudian peserta didik bisa praktik dengan benda di sekitarnya sesuai keadaan lingkungan. Dari praktik ini peserta didik tentu akan mendapat pelajaran bahwa dengan mendapat tekanan maka benda akan berubah bentuknya.