Lagi. Sebuah buku diadaptasi menjadi film layar lebar. Transformasi ini umumnya disebut istilah ekranisasi. Namun, isitlah itu tidak saya pakai. Saya lebih memilih istilah Sapardi Djoko Damono. Alihwahana.Â
Istilah alihwahana memiliki cakupan lebih luas. Dari karya seni ke jenis karya seni lain. Tetapi makna dan konsep dasar pengubahan dari satu wahana ke wahana lain tidak bertentangan.
Alihwahana yang diartikan di sini tentu saja berbeda dari terjemahan. Terjemahan KBBI, misalnya, pengalihan karya sastra dari satu bahasa ke bahasa lain. Di sini berbeda. Yakni, pengubahan karya sastra atau kesenian menjadi jenis kesenian lain. Saya mencontohkan cerita rekaan diubah menjadi drama, tari atau film. Sebaliknya juga, alihwahana bisa terjadi dari film menjadi novel atau jenis kesenian lain.
Namun, dalam alihwahana, tokoh, latar, alur, dialog dan sebagainya harus dirubah untuk keperluan jenis keseniannya. Novel ke film, misalnya.
Karena tokoh, latar, alur dan dialog dirubah. Saya seperti meragukan film yang diproduksi Falcon Pictures. Hanung Bramantyo sutradaranya. Menggaet Salman Aristo sebagai penulis naskah. Naskah Bumi manusia. Buku karya Pramoedya Ananta Toer yang sempat dilarang di masa orde baru.
Pemeran utama-Minke-diperankan Iqbal. Pemeran film Dilan 1990 dan 1991, karya Pidi Baiq. Film yang rilis 25 Januari 2018 itu mampu mendulang jutaan penonton. Mayoritas remaja yang jatuh cinta akan cantik-tampannya Vanessa dan Iqbal.
Dilan dan Bumi Manusia berbeda. Memerankan tokoh Minke saya anggap tidak mudah. Karakternya berbeda. Ada kebiasaan yang tak bisa dilepas. Dan bagi saya: Iqbal tak punya itu.
Namun, industri bisa melakukan apa saja. Dunia ini adalah pasar. Semua bebas menjadi pedagang. Menjual apa yang pasar butuh. Dan itu dimiliki Iqbal.
Saya meyakini: bukan cuma saya yang (kurang) setuju buku itu difilmkan. Mengalihwahanakan Bumi Manusia adalah bentuk penghianatan. Buku setebal 535 halaman itu bakal dipadatkan. Hanya satu hinga dua jam durasi.
Baik. Saya harus terima Bumi Manusia difilmkan. Tapi, kenapa Iqbal dan bukan Reza Rahardian? Reza adalah orang yang selalu dipercaya memerankan Minke di pertunjukan teater Bunga Penutup Abad yang sering digelar di Taman Ismail Jakarta.
Jawabannya ini soal industri. Bahwa kehadiran Iqbal menjadi potensi. Jika film ini bakal dinonton jutaan remaja yang menyaksikan kisah cinta Minke dan Annelies. Sebatas itu.