Dakwah harus menjunjung tinggi etika, baik dalam ucapan maupun tindakan. Islam menekankan akhlak mulia sebagai instrumen utama dalam memikat hati manusia. Da'i harus lembut, penuh kasih sayang, dan mampu membangun dialog yang santun. Menjelekkan agama lain, mengolok-olok budaya orang lain, atau menyebar kebencian adalah bentuk pelanggaran terhadap prinsip etis dalam dakwah.
Prinsip Kesetaraan (Equality)
Dakwah yang inklusif adalah dakwah yang menjunjung tinggi kesetaraan, tanpa diskriminasi terhadap jenis kelamin, status sosial, atau latar belakang budaya. Islam sangat menghargai peran laki-laki dan perempuan secara setara dalam kehidupan sosial, politik, dan keagamaan. Dakwah harus menjadi sarana pemberdayaan, bukan justifikasi untuk mempertahankan struktur patriarkal atau ketimpangan sosial.
-
Prinsip Kesalehan Sosial
Kesalehan individu harus dibarengi dengan kesalehan sosial. Dakwah yang benar adalah dakwah yang mendorong umat Islam untuk aktif dalam kegiatan sosial, memperjuangkan keadilan, dan menebar manfaat bagi masyarakat. Dalam era digital dan globalisasi, dakwah tidak hanya berbicara tentang ibadah personal, tetapi juga kepedulian terhadap isu-isu sosial seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
Sedangkan Prinsip Filsafat Dakwah: Kebenaran, Keadilan, dan Kesejahteraan
Kebenaran (al-Haqq)
Dakwah harus disampaikan atas dasar kebenaran ilahiah, bukan kepentingan kelompok. Kebenaran yang berasal dari wahyu Allah adalah pondasi utama dalam membentuk keimanan yang kokoh dan pemahaman agama yang lurus.Keadilan (al-'Adl)
Keadilan dalam dakwah mencakup sikap tidak memihak, tidak memaksakan kehendak, serta menghormati hak-hak mad'u. Prinsip ini juga menuntut keberpihakan da'i terhadap mereka yang tertindas secara sosial maupun ekonomi.Kesejahteraan (al-Falah / al-Maslahah)
Tujuan akhir dakwah bukan hanya spiritualitas, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dakwah harus memberikan dampak nyata terhadap kualitas hidup umat, baik secara moral,sosial,maupun ekonomi.-Integrasi Filsafat dan Teori Keilmuan Dakwah
Dakwah yang efektif menuntut integrasi antara nilai-nilai filsafat dakwah dan ilmu-ilmu sosial modern, seperti teori komunikasi, psikologi sosial, dan pembangunan masyarakat. Dengan cara ini, dakwah bisa menjadi: