Mohon tunggu...
AdeRiaCahaya
AdeRiaCahaya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayah, Bunda Hargai Prestasiku Sedikit Saja

24 Februari 2018   06:28 Diperbarui: 24 Februari 2018   06:44 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://m.detik.com/health

Kadang kita sebagai orang tua bersikap tak sebanding. Ketika perilaku buruk terhadap anak, contohnya nilai temannya lebih baik daripada nilai anak kita sendiri sehingga kita bingung atau kesulitan bagaimana cara mengatasinya. Padahal anak kita sendiri sudah berusaha belajar setiap malam harinya. Anak kita yang merasa belum puas dan banyak beralasan untuk belajar kembali. 

Mungkin kita perlu mengingat-ingat kembali cara belajar mereka sebelumnya. Bagaimana nilai dia lebih rendah daripada nilai anak kita sendiri, namun yang terpenting sikap kita kala menghadapi cara belajar dia tersebut. Yaitu menyelipkan hal-hal yang menyenangkan sehingga anak mau  bersemangat dalam belajar atau terus kita memarahi anak kita yang nilainya lebih rendah daripada temannya. 

Coba ingat-ingat lagi, bagaimana kita merespons jika suatu ketika anak tersebut mulai bersemangat dalam belajar? Barangkali kita hanya diam saja, atau lebih marah karena anak sudah lelah dalam belajar namun tidak memberi respons karena kita menganggap pada akhirnya mereka sudah giat belajar. Kita tidak berkomentar apapun soal baik akan kesungguhan mereka.

Suatu saat ketika mereka kembali malas belajar kita baru sadar dan bertanya-tanya, mengapa masih malas juga? Anggapan bahwa kita tidak perlu berkomentar tentang kemalasan mereka itulah sesungguhnya pemicu diulanginya malas belajar yang sama oleh mereka. Bisa saja jika mereka hanya mencari perhatian dari kita. Atau dengan sikap diamnya kita saat melihat kemalasan mereka, anak akan menganggap bahwa kemalasa mereka bukan hal yang patut dihargai, satu hal yang biasa saja. Dia tidak akan tahu bahwa kita orang dewasa sangat menghargai jika mereka bisa semangat dalam belajarnya

Sebagai orang tua kita harus bersikap tegas. Jika anak bersikap baik beritahu kepada mereka, jika berbuat salah pun harus ditegur. Beri teguran jika anak melakukan kesalahan, namun jangan sampai lupa memberikan mereka pujian setiap mereka melakukan kebaikan. Alangkah baiknya pujian memang harus dilontarkan agar anak tahu bahwa kita setuju atas perilaku baik mereka. 

Misalnya "Wah, nilainya bagus sekali sayang,  semoga besok lagi nilainya lebih bagus dan tinggi ya.. Misalnya kalau sesuatu hal yang kesulitan kalian saling membantu dan tidak perlu sungkan. Bunda Ayah senang kalo melihat adik semangat belajar seperti ini.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun