Mohon tunggu...
Ade Putri Allyah
Ade Putri Allyah Mohon Tunggu... Seniman - Wanita Karir

Saya suka berekreasi dengan kerajinan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kesadaran Gen Z Pada Prospek Kehidupannya di Masa Mendatang

2 Juni 2023   12:20 Diperbarui: 2 Juni 2023   12:54 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://infobrand.id/lima-perilaku-gen-z-hadapi-pandemi-harus-dicermati-brand.phtml

Ade Putri Allyah - Mahasiswi Magister Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa

Generasi Z, yang terdiri dari mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2000-an, memiliki pola pemikiran dan pandangan yang unik terhadap kehidupan kedepan. Meskipun tidak semua orang dalam generasi ini memiliki pola pikir yang sama, terdapat beberapa tren dan nilai-nilai umum yang dapat ditemukan di kalangan Gen Z. Beberapa ciri-ciri pola pemikiran Gen Z yang sudah terlihat  saat ini  antara lain :

  • Teknologi sebagai bagian integral kehidupan
  • Kesadaran sosial dan lingkungan Generasi Z seringkali memiliki kepedulian yang kuat terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
  • Kewirausahaan dan kemandirian: Banyak anggota Gen Z memiliki sikap yang kuat terhadap kewirausahaan dan kemandirian. Mereka cenderung memiliki keinginan untuk menciptakan pekerjaan mereka sendiri dan mengejar karir yang memungkinkan fleksibilitas dan kreativitas. Dalam prospek kehidupan kedepan, kemungkinan besar akan ada peningkatan jumlah wirausaha muda dari Gen Z yang mencoba mengubah dunia melalui ide-ide inovatif mereka. 

Pertimbangan dan keinginan orang tua dapat mempengaruhi Gen Z dalam pemilihan karir mereka, tetapi semakin banyak anggota Gen Z yang berani mempertimbangkan dan mengejar minat dan tujuan pribadi mereka sendiri. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait keinginan orang tua dan Gen Z:

  1. Tradisi dan Ekspektasi Keluarga: Beberapa keluarga memiliki tradisi tertentu terkait pilihan karir yang diharapkan dari anggota keluarga mereka. Orang tua mungkin menginginkan anak-anak mereka mengikuti jejak keluarga, seperti menjadi PNS, dokter. Namun, semakin banyak anggota Gen Z yang ingin mengejar minat dan passion pribadi mereka, bahkan jika itu berbeda dari ekspektasi keluarga.

  2. Ketahanan Ekonomi: Beberapa orang tua mungkin memiliki kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi dan keberlanjutan karir yang dipilih oleh Gen Z. Mereka mungkin lebih cenderung mendorong anak-anak mereka untuk memilih karir yang dianggap lebih stabil dan aman, seperti menjadi PNS atau mengikuti jalur profesional yang mapan. Namun, Gen Z seringkali lebih terbuka untuk mengeksplorasi opsi karir yang inovatif dan berorientasi pada kepuasan pribadi, bahkan jika itu berarti mengambil risiko lebih besar.

  3. Harapan dan Penekanan pada Pendidikan: Orang tua seringkali menekankan pentingnya pendidikan dan pencapaian akademis. Mereka mungkin berharap anak-anak mereka memilih karir yang membutuhkan gelar sarjana atau pendidikan lanjutan. Namun, Gen Z juga mengakui pentingnya pengembangan keterampilan praktis dan pengalaman nyata, serta perubahan dalam tuntutan dunia kerja. Mereka cenderung mencari keseimbangan antara pendidikan formal dan pengalaman praktis.

  4. Dialog dan Pembahasan Terbuka: Penting bagi Gen Z dan orang tua untuk memiliki dialog terbuka dan saling mendengarkan saat membahas pilihan karir. Gen Z dapat berbagi minat, aspirasi, dan penelitian mereka dengan orang tua mereka, sementara orang tua dapat membagikan keprihatinan dan perspektif mereka. Pembahasan yang sehat dan saling pengertian dapat membantu mencapai kesepakatan yang menghormati keinginan dan kebahagiaan Gen Z sambil tetap mempertimbangkan kekhawatiran orang tua.

Pada akhirnya, setiap individu Gen Z memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan tentang karir mereka sendiri. Penting bagi mereka untuk mempertimbangkan minat, bakat, nilai-nilai pribadi, dan tujuan jangka panjang mereka. Sementara itu, orang tua dapat mendukung dan memberikan saran yang baik, tetapi juga menghargai dan menghormati pilihan anak mereka.

Hubungan antara resesi ekonomi dan Generasi Z (Gen Z) dapat memiliki dampak yang signifikan pada mereka. Resesi ekonomi adalah periode penurunan aktivitas ekonomi yang melibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, penurunan investasi, dan kontraksi aktivitas bisnis. Berikut adalah beberapa cara bagaimana resesi dapat mempengaruhi Gen Z:

Penting untuk dicatat bahwa dampak resesi pada Gen Z dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, keterampilan, aksesibilitas sumber daya, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan. Meskipun resesi dapat membawa tantangan, Generasi Z juga memiliki potensi untuk beradaptasi, belajar, dan mengambil langkah-langkah kreatif untuk menghadapinya.

#suarahatiPengusahaMuda #BekerjaTidakMeluluTentangPNS

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun