Mohon tunggu...
Aden Quhaj
Aden Quhaj Mohon Tunggu... Mahasiswa - 20055456

Jadilah orang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Migrasi Siaran Televisi dari Analog ke Digital, Apakah Mampu Kembalikan Minat Menonton Televisi Anak Muda?

19 Desember 2021   19:19 Diperbarui: 19 Desember 2021   20:39 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Televisi dahulu sangat disukai oleh semua kalangan,dari yang muda sampai yang tua,namun semakin kesini dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat televisi dari tahun ke tahun penontonnya semakin sedikit,Seperti yang kita tahu,anak muda pada masa sekarang ini cenderung tidak menonton televisi,mereka lebih suka memainkan gatget mereka yang dimana di situ terdapat berbagai media digital,seperti internet dan media sosial,mereka lebih suka menonton streaming di internet,menonton youtube,neflix dan lain-lain daripada menonton televisi.dengan beralihnya siaran televisi dari analog ke digital apakah mampu mengembalikan minat anak muda unruk menonton televisi.sama halnya dengan penonton umum lainnya banyak televisi dijadikan sebagai pajangan saja,banyak yang menyalakan televisi hanya untuk mengisi kekosongan saja  dan tidak ditonton,ditonton hanya sesekali.

Indonesia secara resmi telah memuntuskan untuk migrasi dari siaran televisi analog ke digital,yang akan semula akan migrasi pada 17 agustus 2021 dantertunda dan akan bermigrasi secara total pada 2 November 2022, hal ini sesuai dengan UU No.11 tahun 2020 tentang cipta kerja,UU ini meneambahkan pasal 60A pada UU 32 tahun 2002 tentang penyiaran yang di dalamnya mengatur bahwa penyelenggaraan penyiaran dilaksanakan dengan mengikuti perkembangan teknologi,termasuk migrasi penyiaran,dari penyiaran analog ke penyiaran digital.

Pada penyiaran TV Digital, kualitas gambar dan suara jauh lebih baik dibandingkan siaran analog. Hal ini dikarenakan pancaran sinyal digital relatif stabil dan tidak menurun. Juga siaran TV Digital hanya mengenal kondisi diterima (1) atau tidak diterima (0) sinyal. Selama sinyal bisa diterima receiver, gambar dan suara konten siaran dapat dinikmati. Sedangkan pada siaran TV analog, kualitas sinyal cenderung menurun ketika lokasi penerimaan semakin jauh dari titik transmisi sehingga menimbulkan noise atau 'bersemut'. Selain itu juga rentannya sinyal siaran analog terhadap gangguan cuaca.

Membangun jaringan infrastruktur TV Digital memang membutuhkan investasi yang besar. Operator multipleksing TV Digital harus membangun infrastruktur di wilayah-wilayah layanan dalam zona layanannya sesuai komitmen pada saat seleksi penyelenggaraan multipleksing. Namun infrastruktur yang sudah ada dapat tetap dimanfaatkan seperti bangunan, SDM dan lain-lain. Nantinya operator multipleksing tersebut dapat menyewakan sebagian kapasitas yang dimilikinya kepada lembaga penyiaran yang menyediakan program siaran. 

Jadi, penyedia konten tidak harus membangun infrastruktur sendiri semacam pemancar, antena, tower, dan sebagainya. Penyedia konten cukup menyewa slot siaran sesuai ketentuan kepada operator multipleksing untuk menyalurkan konten siarannya kepada masyarakat di suatu wilayah. Model bisnis ini merupakan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah dengan tetap mengedepankan prinsip open access dan non discriminatory antara penyelenggara jaringan dengan penyedia konten siaran.kominfo.go.id

Dengan adanya penyiaran digital ini,membuka peluang para pengusaha untuk membuat stasiun televisi baru,untu untuk menyaingi stasiun yang sudah lebih dulu ada,stasiun televisi baru seharusnya mebuat format siarannya lebih berbeda mungkin format siaran atau acara acara yang ditampilkan itu yang diminati anak muda sekarang ini,dan televisi yang sudah dulu mendominasi seharusnya lebih bervariasi untuk menyiarkan hal-hal yang diminati anak muda.

Sebenarya bisa saja televisi kembali diminati anak muda dengan cara stasiun televisi menampilkan siaran siaran yang bervariatif dengan adanya siarann yang berisi tentang apa yang diminati anak muda,dengan televisi digital ini yang lebih mudah diakses,akan tetapi persaingan dengan stasiun televisi yang cenderung sulit,karena televisi pada sekarang ini cenderung menmpilkan tayangan tayangan berupa sinetron yang monoton,yang cenderung  disukai ibu-ibu,dan sangat sedikit sekali stasiun televisi menampilkan yang berhubungan dengan apa yang disukai anak muda sekarang ini,dikarenakan acara sinetron lebih memiliki rating share yang bagus,dengan menampilkan siaran berupa sinetron tentunya stasiun televisi meraup keuntungan lebih banyak.dan saya rasa siaran siaran yang berisi tentang anak muda untuk bisa menarik minat mereka menonton televisi sangat sulit,karena hal tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun