Mohon tunggu...
Adelya Meilina Ahmad
Adelya Meilina Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - @adelyamei, seorang penulis opini, menyukai musik, mencintai lingkungan, dan pekerja keras

Laman ini berisi opini di sertai fakta terkini dan ter-update

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penguatan Peran Orangtua Untuk Meningkatkan Semangat Belajar Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

30 Juli 2021   23:58 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:40 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah anda, pembelajaran jarak jauh atau lebih di kenal dengan istilah PJJ yang mulai di terapkan pada masa pandemi covid-19 banyak menimbulkan dampak bagi setiap pelaku pendidikan. Seperti kurang optimalnya penyampaian dan pemahaman mengenai materi ajar yang harus di sampaikan karena dalam PJJ ini, penyampaian materi ajar banyak memanfaatkan Platform digital seperti WhatsApp, Google Meet, Zoom Meeting, Google Classroom, dan lain sebagainya. Hal tersebut terjadi karena adanya keterbatasan ekonomi dan kurangnya pemahaman mengenai teknologi. Jika hal tersebut terjadi, apakah anak-anak dapat menerima pembelajaran dengan baik? Bagaimana jika semangat belajar nya pun luntur? Lantas, siapa yang memiliki peran utama dalam menanggulangi masalah tersebut?  

Dalam pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar, peran orang tua menjadi amat penting, sebab usia anak pada jenjang tersebut masih perlu bimbingan dan perhatian yang lebih saat melakukan pembelajaran di rumah. Namun, pada realitanya, peran orang tua dalam pelaksanaan pendampingan siswa belajar di rumah banyak bermunculan masalah. 

Seperti yang terjadi di salah satu SD Negeri yang bertempat di Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Masih terdapat orang tua yang kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peran mereka dalam membimbing anaknya untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, misalnya dengan terus membuat pernyataan bahwa pembelajaran yang di berikan oleh guru terlalu menguras kuota karena guru mensiasati pengoptimalan pembelajaran secara auditori dan visual menggunakan video pembelajaran. Tetapi hal itu di berikan komentar negatif dengan alasan tersebut oleh beberapa orang tua siswa yang belum melek teknologi dan yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada hakikatnya memiliki makna bahwa pembelajaran dilakukan tidak secara tatap muka, tetapi pembelajaran mengoptimalkan penggunaan media digital. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Mengatakan bahwa Pendidikan Jarak Jauh adalah Pendidikan yang pendidik dan peserta didiknya terpisah, serta pembelajaran dilaksanakan melalui media, teknologi komunikasi dan informasi, tidak melaksanakan tatap muka.

Terdapat kelebihan dan kekurangan PJJ, diantaranya menurut pada ahli, di antaranya:

Menurut Rusman (yang dikutip dalam Yuangga dan Sunarsi, 2020), kelebihan PJJ adalah sebagai berikut:

  • Dapat berkomunikasi melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh waktu, jarak dan tempat.
  • Siswa dapat belajar dan mengulangi materi setiap saat dan dimanapun jika diperlukan.
  • Untuk informasi tambahan, siswa dapat mengakses melalui internet.
  • Melalui media daring, siswa juga dapat berdiskusi untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
  • Titik pusat pembelajaran adalah pada peserta didik karena mengacu pada pembelajaran mandiri

Adapun kekurangan PJJ adalah:

  • Interaksi yang sangat minim yang terjadi antara pendidik dan siswa.
  • Untuk peserta didik yang berada di daerah, modul atau bahan ajar terkadang tiba tidak tepat waktu dan menjadi kendala.
  • Semangat dan motivasi belajar siswa yang semakin menurun karena mereka merasa jenuh d. Di daerah mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengakses internet dan keterbatasan dalam memiliki media atau alat/gadget pribadi.
  • Bagi siswa kelas kecil/TK-SD, mereka masih sering mengalami kesulitan dalam disiplin diri dan membagi waktu dalam belajar dari rumah.

Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Anak

Menurut Valeza (2017) tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, antara lain:

  • Pengalaman pertama masa kanak-kanak Pengalaman anak-anak didapat pertama kali di keluarga mereka
  • Menjamin kehidupan emosional dengan menimbulkan anak rasa simpati dan kasih sayang dari orang tua akan menimbulkan rasa aman, nyaman dan tentram bagi anak.
  • Menanamkan pendidikan moral dasar moral anak, seperti tingkah laku orang tua
  • Orang tua dapat menanamkan jiwa sosial terhadap anak dengan membiasakan gotong royong dan tolong menolong dalam keluarga serta memberikan

Penelitian yang di lakukan oleh Olivia Nova Khoiriah  dan Haryono tentang Peran Orang Tua dalam meningkatkan semangat belajar kelas 6 SD Paramount Palembang di masa Pandemi Covid-19 yang di ujikan kepada orang tua siswa.

Terbukti bahwa pendampingan dalam hal ini dimaksudkan orang tua harus memberikan dukungan kepada anak saat melakukan pembelajaran online dengan memantau kegiatan belajar serta tugas anak, mengingatkan anak untuk mengulangi pelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun