Mohon tunggu...
Adellia Eddiesa Putri
Adellia Eddiesa Putri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

law

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja Dalam Bela Negara

20 Januari 2021   16:45 Diperbarui: 20 Januari 2021   17:04 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Media sosial merupakan sebuah teknologi yang sudah sangat berkembang dan maju. Media sosial memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia saat ini karena media sosial memiliki banyak kemampuan serta kecepatan yang kuat. Media sosial dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berkomunikasi satu sama lain, mencari data-data yang diinginkan, serta membeli barang maupun makanan secara online.

            Lalu apa itu media sosial? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media berarti sarana atau alat komunikasi yang terletak diantara dua pihak atau lebih yang digunakan sebagai penghubung atau perantara. Sehingga media sosial dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan sebagai penghubung atau perantara antar pihak baik dari jarak dekat maupun jarak jauh tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Media sosial juga memiliki beberapa pengertian dari para ahli, diantaranya:

  • Menurut Varinder Taprial dan Priya Kanwar (2012), mengatakan media sosial merupakan media yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial, atau menjadi sosial secara daring dengan cara berbagi isi, berita, foto, dan lain-lain dengan orang lain.
  • Menurut Michael Cross (2013), mengungkapkan bahwa media sosial merupakan sebuah istilah yang menggambarkan bermacam-macam teknologi yang digunakan untuk mengikat orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling bertukar informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis web.
  • Menurut The ABC (2011), yang mengungkapkan bahwa media sosial membungkus perangkat digital yang memungkinkan terjadinya kegiatan komunikasi dan berbagai melintasi jaringan.

Sosial media dimulai pada era 70an yang mana masyarakat dapat berhubungan satu sama lain melalui surat elektronik seperti email. Pada tahun 1995 terlahir situs yang melayani penyewaan penyimpanan data-data yang bisa diakses dari manapun, pada tahun 1997 sampai 1999 terlahir sosial media pertama dan situs untuk membuat blog pribadi. Pada tahun 2002 aplikasi friendster menjadi media yang sangat terkenal saat itu, kemudian pada tahun 2003 sampai sekarang berbagai sosial media bermunculan dengan berbagai jenis, fungsi, dan karakteristiknya masing-masing. Media sosial berkembang dari tahun ke tahun secara signifikan. Dari ketika hanya bisa untuk berkomunikasi lewat telfon genggam hingga sekarang yang hampir semua kebutuhan manusia ada dalam media sosial seperti pekerjaan, hiburan, penjualan barang dan jasa maupun makanan. (Cahyono, 2016)

Sosial media memiliki banyak kelebihan, yaitu diantaranya adalah menjadi tempat untuk mencari hiburan, pekerjaan, serta hal-hal lain. Sosial media juga membantu masyarakat tanpa harus keluar rumah seperti membeli barang maupun makanan. Sosial media juga bisa menjadi tempat promosi yang murah namun mendapat banyak feedback. Sudah banyak sekali penjual yang melakukan endorse kepada artis-artis untuk mempromosikan barang jualannya. Selain itu, ada pula tempat promosi yang tidak mengeluarkan biaya seperti mempromosikan lewat aplikasi tiktok. Media sosial juga dapat memperluas jaringan pertemanan, seperti di twitter. Di twitter kita dapat mencari teman baru baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti dalam bahasa gaulnya mutualan. Mutualan merupakan bahasa remaja yang mengajak untuk saling follow dan berkomunikasi satu sama lain melalui twitter. Sosial media juga merupakan media komunikasi yang mudah dipakai. Contohnya seperti handphone yang kita punya saat ini. Ada banyak aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk menghubungi teman, keluarga, guru, dosen, dan lain sebagainya seperti whatsapp. Line, telegram, wechat, dan lain-lain.

Dengan cepatnya jaringan teknologi saat ini, kita juga dapat mencari informasi serta data-data yang dibutuhkan. Contohnya di sosial media seperti facebook, instagram, linkedin, bahkan twitter. Dari aplikasi-aplikasi tersebut kita dapat mencdapatkan berbagai informasi apabila informasi yang dibutuhkan tertulis dalam aplikasi tersebut. Sosial media seperti google dan safari pun dapat digunakan untuk mencari informasi-informasi penting, data-data yang dibutuhkan, maupun informasi sekilas berita. Sosial media juga berguna sebagai tempat untuk berbagi foto, video, audio maupun teks. Contohnya sebagai media berbagi foto dan video seperti instagram, youtube, tiktok. Sebagai media berbagi audio dan teks seperti radio online ataupun spoon. (Putri et al., 2016)

Namun, selain memiliki banyak kelebihan, sosial media juga memiliki banyak dampak negatif. Sosial media dapat membuat remaja berperilaku malas sehingga mengabaikan tugas rumahnya, tidak peduli pada lingkungan sekitar, dan seharian bermain sosial media. Hal ini dapat mengganggu kegiatan belajar remaja dan membuat remaja bergantung pada sosial media. Sosial media juga memiliki banyak kejahatan di dalamnya. Seperti adanya cyber bullying yang sering kali kita temui dalam sosial media. Selain itu, adanya penyamaran identitas seperti seseorang yang berpura-pura menjadi orang lain dan menggunakan identitasnya. Di sosial media pun banyak sekali penipuan seperti menjual barang yang sebenarnya ia tidak menjualnya sehingga ketika pembeli sudah mentransfer uang sesuai nominal, barang yang dibeli tidak akan terkirim dan penjual pun tidak akan melakukan pengembalian dana. Hal seperti ini harus diwaspadai dan kita harus waspada serta memilah mana yang benar-benar menjual dan mana yang merupakan penipuan. Pengguna sosial media pun beragam, dan tidak semuanya memiliki perilaku yang sama. Ada yang berperilaku sopan, semena-mena, bahkan berperilaku suka menghina. Maka dari itu, ketika mencari teman di sosial media, kita perlu berhati-hati dan jangan sembarang mengajak berteman karena kita belum mengetahui seluk beluk, sifat, dan sikap orang tersebut. Penggunaan sosial media yang berlebihan juga dapat mengganggu komunikasi antar keluarga. Karena adanya sosial media, biasanya mereka akan sibuk dengan handphone dan sosial medianya sendiri. Mereka tidak peduli antar sesama dan ketika berkumpul keluarga pun hanya bermain handphone tanpa mengobrol. Sosial media juga mempengaruhi perilaku remaja, seperti perilaku menyimpang konsumtif. Perilaku konsumtif merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran bela negara. Salah satu perilaku bela negara merupakan membeli barang-barang dalam negeri supaya terjadi penambahan dana apabila barang dalam negeri di impor ke luar. Apabila remaja kebanyakan membeli barang yang kurang berguna dan barang tersebut merupakan barang ekspor, maka negara yang di ekspor akan mendapatkan dana tambahan dan negara Indonesia tidak mendapat apa-apa. Hal ini merupakan perilaku yang menyimpang dari ajaran bela negara. Adapun bentuk-bentuk perilaku menyimpang menurut Kartini Kartono (2010), yaitu:

  • Kenakalan terisolir (delikuensi terisolir)

Kenakalan ini merupakan kenakalan yang memiliki jumlah terbesar. Remaja ini pada umumnya tidak menderita kerusakan psikologis, namun perbuatan nakal ini didorong oleh faktor-faktor tertentu seperti mengikuti lingkungan pergaluannya, seperti memiliki geng yang mengajaknya untuk melakukan kriminal agar mereka memiliki pengakuan dari orang lain maupun temannya, dan dianggap hebat.

  • Kenakalan neurotik (delinkuensi neurotik)

Kenakalan ini terjadi karena remaja menderita gangguan kejiwaan yang cukup serius seperti kecemasan dan lain sebagainya. Perilaku ini merupakan ekspresi dari konflik batin yang belum terselesaikan hingga ia kemudian melampiaskannya pada kenakalan. Remaja yang memiliki kenakalan tipe ini memiliki ego yang lemah bahkan hingga mengisolasi diri, namun ketika emosinya sudah tidak terbendung lagi maka ia akan meluapkan emosinya pada tindak kriminal seperti paksaan.

  • Kenakalan psikotik (delinkuensi psikopatik)

Remaja yang memiliki tipe kenakalan seperti ini sedikit namun mereka sangat berbahaya. Kenakalan remaja tipe ini biasanya berasal dari keluarga yang brutal dan selalu menyia-nyiakan anaknya yang membuat menjadi agresif, mudah terpancing amarah, dan tidak bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain. Remaja seperti ini juga memiliki emosi yang mudah berganti, tergantung pada suasana hatinya yang tidak terduga. Kebanyakan remaja yang memiliki tipe kenakalan seperti ini sedikit sulit untuk mengendalikan diri, dan memiliki sifat egois bahkan kasar.

  • Kenakalan defek moral (delinkuensi defek moral)

Remaja yang memiliki tipe kenakalan seperti ini merupakan remaja yang mudah puas dengan apa yang sudah ia raih, namun seringkali mereka memiliki sikap yang agresif. Remaja yang memiliki kenakalan ini selalu ingin melakukan kekerasan kepada orang lain. Remaja yang memiliki kenakalan ini biasanya akan sukar diperbaiki.

Adapun bentuk-bentuk perilaku menyimpang remaja menurut Narwako (2007), yaitu:

  • Tindakan nonconform

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun