Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh !
Halo semua, perkenalkan saya Ade Irma Suryani, profesi saya sekarang sebagai Mahasiswa Jurusan Akuntasi Syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Saya sekarang berada di semester V.
Teman -- teman sudah pernah dengan dong mengenai Universitas Islam Negeri, universitas ini banyak banget tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Nah kalau yang di kota Jambi namanya UIN STS Jambi, lengkapnya UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, nama sulthan thaha sendiri dikenal di masyarakat Jambi sebagai nama pahlawan nasional kota Jambi. Nama nama bandara di sini juga Sulthan Thaha loh.
Kemudian,  Akreditas  Jurusan  Akuntasi  Syariah  di  Universitas  Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi mendapatkan predikat  "Baik" dari Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi pada tanggal 4 Agustus 2020 ke. Ini sebuah  tidak  lepas  dari  kerja  keras  para  pengelola  prodi  Akuntasi  Syariah sehingga mendapat akreditas B pada tahun ini. Kita tahu sendiri akreditas kampus dinilai sangat penting dalam menentukan kualitas perguruan tinggi. Apalagi untuk kita insyaAllah yang sebentar lagi lulus kuliah dan punya minat untuk mencoba tes CPNS. He he he he.
Nah, tapi teman -- teman yang udah sering berkelana di dunia media sosial apalagi yang sering berinteraksi dengan jual beli online, saya rasa pasti tahu ya apa  itu akuntasi  syariah.  dari  emblem  syariahnya  sendiri  mungkin  sudah  bisa ditebak  kalau pasti ada hubungannya dengan hukum Syari agama kita Islam, dan tentu lawannya sendiri yaitu konvensional ya, seperti bank konvensional dengan bank syariah, asuransi konvensional dengan asuransi syariah.
Pertama sekali, diketahui bahwa Akuntansi syariah berkembang pesat,seiring dengan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,  terutama  di bidang  perbankan,  sehingga  bisnis  perbankan  berbasis  syariah  kini menjadi trend yang patut dibanggakan.
Menurut Damayanti (2007), kehadiran  ekonomi  Islam  ini  merupakan suatu  langkah   yang  digunakan untuk melepaskan diri dari jeratan kapitalisme dan sosialisme.
Menurut Susilowati (2017), Akuntansi dengan nilai-nilai Islam yang berlandaskan pada tanggung jawab, keadilan dan kebenaran yang sesuai dengan al- Qur'an dan al- Hadits merupakan suatu realita yang harus diupayakan.
Menurut Muhamad (2002), tataran praktis akuntansi syariah adalah akuntansi  yang  berorientasi  sosial  dan  pertanggungjawaban,  sebab  akuntansi syariah dapat menyajikan atau mengungkap dampak sosial perusahaan terhadap masyarakat dan sekaligus menyajikan laporan pertanggungjawaban yang bersifat humanis, emansipatoris, transendental dan teologikal.
Oleh karena itu, konsep dasar akuntansi syariah adalah bersifat zakat dan amanah oriented.  Akuntansi  syariah  adalah  ilmu  dan teknologi  universal  yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan perubahan yang terjadi di dalam lingkungannya, baik sosial, ekonomi, politik, peraturan perundangan, kultur, persepsi dan nilai (masyarakat) tempat akuntansi syariah diterapkan.
Menurut Nur Rahmanti (2012), akuntansi syariah bukan hanya berkaitan dengan riba semata, namun lebih luas dari itu. Habluminallah dan habluminannas merupa-kan  suatu  syarat yang harus dipenuhi untuk bisa dikatakan syariat telah dilaksanakan.
