"Lihat dari depan, lurus ga?" tanya suamiku.
"Geser kanan, lagi ke kanan dikit...terus...terus," jawabku memberi aba-aba.
"Segini?" tanya suamiku lagi.
"Ya, cukup," jawabku singkat.
-----*
Setelah sebulan menikmati masa purnabakti. Barulah terasa ada yang kurang dalam hidup ini. Biasanya pergi pagi pulang petang, sekarang harus tetap ada di rumah.
"Bu, besok mau bantu?" suamiku mulai membuka percakapan.
"Bantu apa, Pak?" jawabku sambil anteng mengupas bawang merah.
"Anu, megangin " taraje" (tangga)," kata suamiku sambil memandang.
"Oh, iya. Siap lah," jawabku bersemangat.
Beeeer, beerrr, terdengar suara mesin bor yang mengharu biru. Wah, kedengarannya keren seperti yang dilakukan oleh tukang beneran yang sudah profesional. Padahal yang sedang berkarya dia yang mendadak jadi tukang dengan maksud sekadar mencari kesibukan. Maksud hati menyibukan diri, membuat suatu hal yang bisa mendatangkan manfaat ganda.