Mohon tunggu...
ADE ARIFIANTO
ADE ARIFIANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

Konten Favorit adalah Sejarah Politik, sosial, ekonomi dan Militer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sejarah Setelah Era Pandemi dengan Memanfaatkan Media Canva

9 Desember 2022   09:32 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:56 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh Ade Arifianto

Persepsi siswa terhadap pembelajaran sejarah seringkali dianggap sebagai pembelajaran yang identik dengan membaca dan menghafal. Oleh karena itu siswa menjadi kurang tertarik dengan pembelajaran sejarah. Ketidak tertarikan tersebut membuat minat baca siswa dalam pembelajaran sejarah rendah. Ketika kemampuan siswa dalam melakukan literasi di pembelajaran sejarah rendah akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pembelajaran sejarah.

Selain itu rendahnya minat baca siswa terhadap pembelajaran sejarah juga ikut dipengaruhi oleh metode maupun model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model pembelajaran dari guru yang kurang bisa mengarahkan siswanya untuk membaca materi terlebih dahulu. Konsep pembelajaran yang masih teacher center sehingga membuat siswa kurang di tuntut untuk melakukan eksplorasi materi dengan membaca. Hal tersebut membuat minat baca siswa terhadap pembelajaran sejarah menjadi semakin rendah.

Menurut Veijola&Rantala (2018) dalam jurnal kurniawati dkk. Volume 3 nomor 2 mengatakan bahwa literasi sejarah adalah kemampuan untuk bekerja dengan, analisa dan memproduksi interpretasi-interpretasi yang valid dari sumber-sumber bersejarah. Oleh karena itu sangatlah penting literasi sejarah dalam sebuah pembelajaran sejarah. Dengan adanya literasi yang baik diharapkan kemampuan siswa dalam mencerna dan memahami pembelajaran sejarah akan jauh lebih baik lagi. Diharapkan juga dapat terbentuk kondisi yang kondusif di kelas pada saat pembelajaran sejarah.

Selain itu di era setelah pandemi membuat perubahan utamanya tentang cara belajar siswa. Siswa yang selama era pandemi selalu dikenalkan dengan model pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi menjadikan pembelajaran harus lebih didekatkan dengan taknologi. Oleh karena itu, pembelajaran di era setelah pandemi harus bisa menyesuaikan dengan cara dan tipikal belajar siswa setelah pandemi.

Upaya penguatan minat belajar dan literasi sejarah siswa setelah pandemi juga perlu dikuatkan. Banyak solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh guru sejarah untuk menguatakan dan menumbuhkan motivasi dan minat literasi dan belajar sejarah dikalangan siswa. Upaya tersebut tentunya harus berpijak kepada hal terdekat dan cenderung disukai oleh siswa. Seperti pemanfaatan teknologi digital yang dekat dengan kehidupan siswa.

Dengan lebih tertariknya siswa dengan pembelajaran sejarah, diharapkan dapat memberikan nilai nasionalisme dan kesadaran siswa. Diharapkan dengan lebih menariknya pembelajaran sejarah bagi siswa dengan menggunakan teknologi. Diharapkan dengan penggunaan teknologi ketertarikan siswa akan lebih terhadap pembelajaran sejarah di era setelah pandemi.

Oleh karena itu penulis dalam hal ini adalah seorang guru sejarah di SMK N 1 Susukan  berusaha membuat trobosan dalam pembelajaran sejarah di SMK N 1 Susukan dengan menggunakan model pembelajaran Projek untuk membuat sebuah Infografis. Menurut Nuning Kurniasih dalam jurnalnya menyatakan Infografis merupakan visualisasi data, gagasan, informasi atau pengetahuan melalui  bagan, grafis, jadwal dan lainnya agar data, gagasan, informasi atau pengetahuan dapat disajikan lebih dari sekedar teks dan memiliki dampak visual yang cukup kuat dan lebih menarik. Sehingga diharapkan penyediaan infografis dapat mengurangi kebosanan siswa terhadap membaca buku pelajaran yang terdiri dari banyak tulisan. Infografis diharapkan juga menjadi solusi alternatif untuk dapat menumbuhkan minat baca dikalangan siswa dalam pembelajaran sekolah.

Dalam Pelaksanaannya terdapat kendala dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek dengan hasil produk infografis. Misal seperti terbatasnya jaringan internet, aplikasi infografis yang kesulitan terintsal oleh beberapa gawai siswa maupun penguasaan siswa yang belum terlalu memahami penggunaan media infografis. Namun dengan antusiasme siswayang bersemangat dengan pembuatan infografis tersebut menajdikan hambatan tersebut dapat dilalui.

Selanjutnya infografis yang sudah dibuat oleh siswa tersebut bisa dijadikan sebagai media belajar siswa untuk lebih mudah dalam memahami sebuah materi pembelajaran sejarah.

Pembelajaran sejarah diera setelah pandemi mengalami banyak perubahan dan perbedaan dengan era sebelum pandemi. Pembelajaran sejarah di era pandemi diharapkan dapat memberikan suatu pembaharuan yang dapat diterima oleh kalangan siswa. Sehingga bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap suatu pembelajaran sejarah.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun