"Education is the most powerful weapon which you can use to change the world", begitulah ungkapan Nelson Mandela tentang pentingnya pendidikan. Sejalan dengan itu, Kelas Inspirasi, yang merupakan salah satu output Indonesia mengajar, berusaha meningkatkan kualitas pendidikan bangsa melalui kegiatannya.
Tepatnya 10 September 2017, Saya mendapat kesempatan untuk menjadi relawan pengajar di Kelas Inspirasi Pasuruan yang ke-5. Setelah berkarir di dunia industri lebih dari 3 tahun, dengan percaya diri, saya merasa sudah cukup untuk sekedar berbagi cerita & "menginspirasi" para siswa SDN Watulumbung 3, Pasuruan, Jawa Timur.
Diluar ekspektasi, selama proses sharing, justru saya yang jauh lebih banyak belajar dan mendapatkan inspirasi.Â
Sebelum membahas lebih jauh, berikut sedikit cuplikan tentang kelas inspirasi (kelasinspirasi.org)
Indonesia Mengajar merupakan sebuah inisiatif gerakan di bidang pendidikan yang merekrut, melatih, dan mengirimkan lulusan terbaik untuk mengajar sekolah dasar di daerah pelosok Indonesia selama 1 tahun. Kontribusi GIM dalam pendidikan Indonesia dimulai dari tahun 2010. Salah satu misi utama dari gerakan ini adalah mengajak berbagai pihak, termasuk masyarakat umum, untuk turut terlibat aktif dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan bangsa. Ajakan ini hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah Kelas Inspirasi.
Bermula dari teman-teman Indonesia Mengajar dan beberapa teman profesional yang ingin berkontribusi pada pendidikan Indonesia, lahirlah konsep Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi adalah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari berbagai latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar SD, yaitu pada Hari Inspirasi.
Selanjutnya para profesional ini disebut relawan pengajar. Relawan pengajar berinteraksi di sekolah untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja dan memberi motivasi untuk meraih cita-cita bagi para siswa. Interaksi relawan pengajar dengan warga sekolah dilakukan untuk membuka ruang komunikasi dan kolaborasi antar keduanya melalui pengalaman mengunjungi, dan mengajar, dan berinteraksi selama hari inspirasi termasuk masa persiapannya.
Selama Hari Inspirasi, setidaknya saya belajar beberapa poin penting yang sebetulnya sederhana, namun sering kali terlupakan.
Evaluasi Diri
Public speaking, biasanya bukan sesuatu yang berat, namun sedikit berbeda saat audience yang diajak bicara adalah anak-anak. Mereka sangat fokus di awal, tetapi lain ceirta untuk 15 kemudian. Padahal saya sudah mempersiapkan beberapa cara untuk menarik perhatian, misalnya membuat tebak-tebakan, game, dsb. Bahkan saya sudah mencoba menerapkan hasil coaching yang diberikan oleh Team Kelas Inspirasi Pasuruan, seminggu sebelum keberangkatan.
Beruntung di setiap kelas masih didampingi oleh fasilitator, yang merupakan relawan Kelasi Inspirasi yang sudah beberapa tahun terlibat. Mas Faris, fasilitator kelas saya waktu itu, benar-benar dapat diandalkan untuk "mengkondisikan" kelas kembali.
Dai event ini saya belajar untuk lebih memahami dan preparasi saat harus presentasi, membawakan materi training, atau sekedar berbincang dengan orang lain.