Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anomali Orang Berpendidikan

27 Juli 2021   05:22 Diperbarui: 27 Juli 2021   05:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa banyak orang yang mengaku berpendidikan, namun tak terdidik. Berkoar-koar atas nama moral, tetapi sejatinya melanggar, melakukan tindakan-tindakan amoral yang bisa merugikan masyarakat secara umum. Tak peduli sarjana, magister, doktor, dan profesor, semuanya berpotensi mencelakakan orang lain yang lugu.

Begitu pun diriku yang semenjak 4 tahun telah mengenyam pendidikan dari formal, informal, maupun non formal hingga saat ini. Berapa banyak kata-kata yang telah keluar dari mulutku, mampu menyebabkan perdamaian menjadi kekisruhan. Pun dengan segala perbuatan-perbuatanku, baik sengaja atau tidak, semuanya dapat menginjak harga diri orang lain, termasuk kalangan menengah ke bawah.

Kiranya diri ini perlu merenungi kembali bahwa pendidikan-pendidikan yang telah aku dapatkan sejatinya berguna bagi masyarakat secara umum, layaknya penemuan Thomas Alfa Edison dengan lampu pijarnya, mampu menerangi dunia dari benua Asia sampai dengan benua Amerika. Gelapnya malam tak lagi menjadi halangan untuk bisa menerawang wajah kekasih hati yang sedang dimabuk asmara. Terang malam tak hanya mengandalkan cahaya rembulan yang terkadang hilang akibat awan mendung di kala hujan menghampiri.

Aku pun juga turut merenungi bahwa buah dari manisnya sebuah pendidikan tatkala Al Khawarizmi menemukan angka 0, sehingga orang-orang tak perlu kesulitan menuliskan angka di atas satu sampai dengan sembilan, demikian pula angka-angka, di bawah satu.

Setidaknya, dua contoh itulah manfaat dari pendidikan. Amat jauh bila dibandingkan saat ini. Orang yang berpendidikan memanfaatkan gelarnya untuk melakukan berbagai tindakan amoral seperti korupsi, suap-menyuap, dan lain-lain. Maka tak mengherankan bila mereka yang terciduk oleh pihak berwajib adalah orang-orang dengan banyak gelar. Gemar berkhotbah kebajikan, namun mereka sendiri gemar melakukan kemunkaran.

 "Mudah-mudahan, itu tak terjadi kepadaku." 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun