Menurut Cangara (2011), film dalam arti sempit adalah tayangan gambar yang ditampilkan di layar lebar. Namun, dalam arti yang lebih luas, film juga bisa mencakup tayangan yang disiarkan melalui televisi. Film, dengan kemampuan untuk menampilkan gambar dan suara yang khas, sangat efektif sebagai sarana hiburan, pendidikan, dan penyuluhan. Film juga bisa diputar berulang kali di tempat dan untuk orang yang berbeda.
Menurut Panca Javandalasta (2011: 3), ada beberapa jenis genre film, antara lain:
1. Genre Film Action
Genre film action biasanya berfokus pada perjuangan atau usaha seorang tokoh untuk bertahan hidup, mengatasi berbagai ancaman, atau menghadapi tantangan besar. Film dengan genre ini sering menampilkan adegan aksi yang intens, seperti perkelahian, kejar-kejaran, ledakan, atau pertempuran. Tokoh utama dalam film action sering kali harus bertindak cepat untuk mengatasi masalah, yang membuat penonton terlibat dalam ketegangan dan adrenalin tinggi.
2. Genre Film Komedi
Genre komedi berfokus pada kelucuan dan hiburan. Film dengan genre ini menggunakan cerita dan karakter yang lucu atau konyol untuk membuat penonton tertawa. Kelucuan bisa datang dari situasi yang absurd, dialog yang jenaka, atau karakter yang unik dan lucu. Genre komedi sering kali bertujuan untuk menghilangkan stres dan memberikan hiburan yang ringan.
3. Genre Film Horor
Genre horor berfokus pada cerita yang menakutkan atau misterius. Film ini sering melibatkan unsur supranatural, makhluk menyeramkan, atau kejadian-kejadian yang tidak dapat dijelaskan dengan akal sehat. Tujuan utama dari film horor adalah untuk menakut-nakuti dan membuat penonton merasa cemas atau tegang melalui suasana yang mencekam atau adegan yang mengejutkan. Cerita dalam film horor biasanya mengeksplorasi ketakutan manusia terhadap hal-hal yang tidak dikenal atau mengancam.Â
4. Genre Film Thriller
Genre thriller mengutamakan ketegangan dan suspense. Film ini sering kali menyajikan cerita yang penuh dengan misteri, kejahatan, atau situasi yang memerlukan penyelidikan, misalnya kasus pembunuhan atau konspirasi. Cerita dalam film thriller biasanya dibuat untuk membuat penonton terus merasa waspada dan penasaran, dengan plot yang berkembang secara mendebarkan dan penuh kejutan.Â
5. Genre Film Ilmiah (Sci-Fi)
Genre ilmiah, atau sering disebut dengan sci-fi (science fiction), berfokus pada cerita yang melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan atau konsep-konsep ilmiah yang imajinatif. Film sci-fi sering kali menampilkan teknologi canggih, penemuan ilmiah, atau dunia yang jauh berbeda dari kenyataan kita. Tokoh dalam film ini sering kali adalah ilmuwan atau orang yang terlibat dalam eksperimen atau penemuan yang mengubah dunia. Konsep-konsep seperti perjalanan waktu, kehidupan di luar angkasa, atau robot canggih sering kali menjadi tema utama dalam genre ini.
6. Genre Film Drama
Genre drama berfokus pada cerita kehidupan yang lebih serius dan mendalam. Film drama biasanya menggambarkan konflik emosional atau sosial yang nyata, seperti masalah keluarga, cinta, persahabatan, atau perjuangan hidup. Genre ini bertujuan untuk membuat penonton merasa terhubung secara emosional dengan karakter-karakter dalam cerita, karena sering kali tema yang diangkat mencerminkan kenyataan atau pengalaman hidup manusia.
7. Genre Film Romantis
Genre romantis berfokus pada kisah cinta antara dua orang atau lebih. Cerita dalam film romantis sering kali menggambarkan hubungan yang penuh dengan perasaan, konflik, dan kebahagiaan. Penonton yang menyukai genre ini sering kali merasa terbawa suasana dan dapat merasakan perasaan cinta yang digambarkan dalam film, baik itu kebahagiaan atau kesedihan.
Menonton film punya banyak manfaat yang bisa kita rasakan.Â