Mohon tunggu...
Adam Villalba
Adam Villalba Mohon Tunggu... Mahasiswa

SENKOM MITRA POLRI

Selanjutnya

Tutup

Seni

Evolusi Retorika yang Mengubah Dunia dari Zaman ke Zaman

30 September 2025   21:42 Diperbarui: 30 September 2025   21:42 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejarah Retorika Sumber: Republika.id

Sejarah Retorika dari Zaman Yunani Kuno, Romawi, hingga Era Modern

Retorika adalah seni berbicara dan menulis secara persuasif yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban manusia. Retorika tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tapi juga sebagai alat politik, sosial, dan budaya yang memengaruhi cara manusia berinteraksi. Selanjutnya retorika memiliki sejarah mulai dari zaman Yunani Kuno, kemudian  Romawi, dan terus berevolusi sampai era modern dengan pengaruh teknologi. Berikut ini  merupakan penjelasan tentang sejarah dan perkembangan retorika dari Zaman Yunani hingga era modern. 

 1. Zaman Yunani Kuno

Retorika dari latar belakang sosial dan politik  Yunani Kuno, retorika lahir di Yunani Kuno sekitar abad ke-5 SM. Terutamanya di kota-kota demokratis seperti Athena, dimana warga negara bebas berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Baik  melalui debat dan pidato di forum publik. Dalam zaman  ini, retorika bisa diartikan sebagai kemampuan berpidato secara efektif dengan bertujuan untuk meyakinkan, membujuk, dan menggerakkan audiens. Adapun tokoh-tokoh retorika yang berpengaruh pada zaman ini adalah sebagai berikut:

- Sofis (Sophists)

Mereka adalah kelompok guru dan orator yang mengajarkan seni berbicara dan persuasi dengan bayaran. Mereka menekankan teknik retorika dan relativisme kebenaran, yang kemudian mendapat kritik dari Plato. 

- Socrates (469--399 SM) 

Socrates bukanlah orator, tetapi Socrates menggunakan metode dialektika yaitu bertanya dan menjawab untuk mencari kebenaran, yang mana menjadi dasar bagi retorika filosofis. 

- Plato (427--347 SM)

Plato merupakan murid Socrates, Plato skeptis terhadap retorika yang hanya berorientasi pada persuasi tanpa kebenaran. Dalam dialognya "Gorgias" dan "Phaedrus", ia membedakan retorika yang benar yaitu berbasis kebenaran dan retorika yang manipulatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun