Mohon tunggu...
Adam Mutaz
Adam Mutaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekolah Tinggi Multi Media

Suka Bermain Game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

6 Pilar Arsitektur Informasi yang Wajib Diketahui Desainer dan Developer

26 September 2025   20:55 Diperbarui: 26 September 2025   20:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar (Search bar di website Tokopedia)

Halo, Teman-teman desainer dan developer! Bayangkan kalau kamu lagi buka sebuah website atau aplikasi favorite. Tapi, bingung cari tombol yang dicari, atau lagi scroll-scroll tapi  nggak menemukan info yang sedang dicari. Frustasi banget, bukan? Nah, itulah kenapa Arsitektur Informasi (Information Architecture atau IA) jadi pondasi utama dalam dunia digital. Arsitektur Informasi (IA) ini seperti blueprint rumah, kalau salah susun, tamu (User) bakal nyasar terus.

Arsitektur informasi adalah seni dan ilmu mengorganisir, menyusun, dan menampilkan informasi supaya mudah untuk diakses dan dipahami. Bukan cuma urusan desainer UI/UX, tapi developer juga harus paham biar kode yang dibuat nggak cuma jalan, tapi juga user-friendly. Di era digital sekarang, dimana user punya rentang perhatian cuma 8 detik, menguasai IA bisa bikin produkmu standout.

Dalam artikel ini, kita bakal bahas 7 pilar utama IA yang wajib kamu kuasai. Aku bakal jelasin satu per satu dengan bahasa santai, plus contoh nyata, biar gampang dicerna. Yuk, simak!


Pilar 1: Struktur Hierarki yang Logis

Pilar pertama ini seperti pondasi dalam membangun Arsitektur Informasi (IA). Struktur hierarki berarti menyusun informasi dari yang paling umum ke yang lebih spesifik, mirip dengan pohon keluarga. Mulai dari homepage sebagai akar, lalu cabang ke kategori utama, subkategori, dan detail halaman.

Kenapa penting? Karena user suka pola yang familiar. Bayangin kamu sedang membuka sebuah e-commerce. Tapi, bingung ingin sebuah produk tidak tahu letak  kategori dimana.

Contohnya website Tokopedia yang menampilkan kategori, seperti "Fashion" > "Atasan Wanita" > "Kemeja Wanita". Logis, kan? Kalau developer bikin struktur datar tanpa hierarki, user bakal overload info dan kabur.


Pilar 2: Navigasi yang intuitif dan Konsisten

Navigasi adalah jalan tol, kenapa? Istilahnya jalan bebas hambatan di website atau aplikasi-mu. Kalau bikinanmu rumit dan susah untuk dipahami, user akan stuck di situ-situ aja di halaman tersebut. Pilar ini fokus pada menu dan tombol yang membuat user gampang berpindah-pindah tanpa kehilangan arah.

Sumber Gambar (Menu sidebar di Website Netflix)
Sumber Gambar (Menu sidebar di Website Netflix)

Contoh kita ambil website Netflix, menu-nya sederhana tapi mudah digunakan, dengan sidebar yang konsisten di semua halaman. Karena aturan emas dalam navigasi, jangan membuat pengguna menebak. Semakin sedikit klik untuk sampai ke tujuan, semakin baik pengalaman untuk user. 

Intinya, navigasi yang intuitif untuk user sehingga mereka nggak perlu mikir keras. Bagaimana mereka akan berpindah dari halaman utama ke halaman lainnya. Kalau mereka bilang "Oh, gini toh caranya" berarti menu bar-mu sukses, tidak menyusahkan user.

Pilar 3: Labeling yang Jelas dan Konsisten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun