Ingin membuat sejarah baru di tubuh PKB Sumatera Barat. Itu gambaran umum ketika kita melihat lompatan yang dilakukan Ketua DPW PKB hasil Muswil III di Bukittinggi tahun 2011 lalu itu. Walaupun perjalanan yang dilakukan H. Febby Datuak Bangso Nan Putiah masih banyak rintangan dan halangan yang dihadapinya. Tetapi itulah yang dinamakan dengan dinamika dalam sebuah organisasi partai politik.
Namun, Ketua DPW termuda di belantara politik Ranah Minang periode saat ini, tak membuat dia patah arang. Baginya, ber-PKB harus dijadikan sebagai wadah untuk berbuat yang lebih banyak. Apalagi, hasil survei membuktikan, betapa pemilih partai yang didirikan PBNU pada 1998 ini berada pada tatanan masyarakat perkampungan.Â
Yakni, mereka yang menggantungkan hidupnya dari sumber pertanian dan nelayan. Bila di lihat ke belakang, sejak mulai terpilih memimpin PKB, selalu saja ada persoalan yang mesti di pecahkan dan di carikan jalan keluarnya secara bersama. Febby sendiri melihat hal demkikian, sebagai sebuah pematangan dan pendewasaan jiwa pengurus dalam mengelola partai politik.
Mundurnya Ketua Dewan Syura setelah keluarnya SK DPW, serta berbagai persoalan lainnya setelah itu tidak membuat Febby pesimis untuk membangun partai tersebut.Â
Dia terus melakukan konsolidasi organisasi di kalangan internal PKB, di samping secara terus menerus membangun komunikasi dengan PWNU Sumatera Barat. Bahkan, sejak beberapa bulan belakangan, Febby yang telah menjadi niniak mamak di kalangan kaumnya itu dipercaya sebagai Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadakah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumatera Barat.Â
Dia ingin warga NU Ranah Minang bisa bangkit, terutama tentunya di bidang kesejahteraan. Untuk itulah, dia ingin menciptakan sejarah baru, yang selama ini dinilai asing di kalangan NU daerah ini. Baginya, lembaga NU yang bergerak di bidang amal sosial demikian harus di kelola secara baik dan benar, yang pada akhirnya mampu memberikan yang terbaik buat warga NU itu sendiri.
Artinya, pendidikan sangat mutlak. LAZISNU harus siap jadi garda terdepan dalam masalah ini, menyelamatkan masyarakat demikian, agar bisa meraih masa depannya dengan lebih baik. Secara perlahan-lahan tapi pasti, keberadaan LAZISNU mulai ditampakkannya di kalangan banyak pihak. Dia pun mengundang para pengusaha yang ingin menyalurkan kekayaannya berupa zakat, sudah bisa lewat LAZISNU Sumbar.
Febby yang dikenal punya banyak jejaring sosial, terutama orang-orang yang bergerap pada sektor pengusaha dan pariwisata, dinilai layak dan patut mengembangkan dan menggerakkan LAZISNU. Langkah pertama, para mantan mahasiswa yang pernah bergelut di PMII dulunya, diberdayakan di Kantor LAZISNU demikian.Â
"Saatnya NU memberi. Apalagi, sebagian besar warga NU itu berada pada garis kemiskinan. Tinggal di perkampungan, yang harus dimajukan kehidupannya. Semua anak-anak NU harus bersekolah dan mampu pula melanjutkan ke perguruan tinggi, sesuai minat dan kemampuannya masing-masing," kata dia.
Banyak sudah yang dilakukannya untuk PKB Sumatera Barat masa depan. Namun, tentu masih banyak yang harus dibuat secara bersama untuk mewujudkan sejarah baru yang diinginkan semua pelaku PKB itu sendiri. Apa sejarah baru yang dimaksudkan? Ya, hasil Pemilu 2024, PKB daerah ini harus mampu mengirim wakilnya ke Senayan, Jakarta sana.Â