Mohon tunggu...
A Damanhuri
A Damanhuri Mohon Tunggu... Jurnalis - Gemar bersosial dan penikmat kopi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Mengucapkan sebuah kata sejati, adalah mengubah dunia. Dalam kata ditemukan dua dimensi: Refleksi dan Tindakan". (Paulo Freire)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kolaborasi FDB dan Gus AMI, PKB Sumatera Barat Jangan Salah Terus

23 Februari 2020   11:35 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Febby Datuak Bangso (FDB), Ketua DPW PKB Sumbar yang punya cita-cita ingin membesar partainya di daerah yang bukan basis. foto dok damanhuri

Ingin membuat sejarah baru di tubuh PKB Sumatera Barat. Itu gambaran umum ketika kita melihat lompatan yang dilakukan Ketua DPW PKB hasil Muswil III di Bukittinggi tahun 2011 lalu itu. Walaupun perjalanan yang dilakukan H. Febby Datuak Bangso Nan Putiah masih banyak rintangan dan halangan yang dihadapinya. Tetapi itulah yang dinamakan dengan dinamika dalam sebuah organisasi partai politik.

Namun, Ketua DPW termuda di belantara politik Ranah Minang periode saat ini, tak membuat dia patah arang. Baginya, ber-PKB harus dijadikan sebagai wadah untuk berbuat yang lebih banyak. Apalagi, hasil survei membuktikan, betapa pemilih partai yang didirikan PBNU pada 1998 ini berada pada tatanan masyarakat perkampungan. 

Yakni, mereka yang menggantungkan hidupnya dari sumber pertanian dan nelayan. Bila di lihat ke belakang, sejak mulai terpilih memimpin PKB, selalu saja ada persoalan yang mesti di pecahkan dan di carikan jalan keluarnya secara bersama. Febby sendiri melihat hal demkikian, sebagai sebuah pematangan dan pendewasaan jiwa pengurus dalam mengelola partai politik.

Mundurnya Ketua Dewan Syura setelah keluarnya SK DPW, serta berbagai persoalan lainnya setelah itu tidak membuat Febby pesimis untuk membangun partai tersebut. 

Dia terus melakukan konsolidasi organisasi di kalangan internal PKB, di samping secara terus menerus membangun komunikasi dengan PWNU Sumatera Barat. Bahkan, sejak beberapa bulan belakangan, Febby yang telah menjadi niniak mamak di kalangan kaumnya itu dipercaya sebagai Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sadakah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumatera Barat. 

Dia ingin warga NU Ranah Minang bisa bangkit, terutama tentunya di bidang kesejahteraan. Untuk itulah, dia ingin menciptakan sejarah baru, yang selama ini dinilai asing di kalangan NU daerah ini. Baginya, lembaga NU yang bergerak di bidang amal sosial demikian harus di kelola secara baik dan benar, yang pada akhirnya mampu memberikan yang terbaik buat warga NU itu sendiri.

Sembilan tokoh yang pernah memimpin PKB Sumbar hingga ini. Sejaran panjang yang harus dilestarikan dan dicatat perjalanan dinamika yang dibangunnya. foto dok pkn sumbar
Sembilan tokoh yang pernah memimpin PKB Sumbar hingga ini. Sejaran panjang yang harus dilestarikan dan dicatat perjalanan dinamika yang dibangunnya. foto dok pkn sumbar
LAZISNU harus mampu menumbuh-kembangkan rasa berbagi kepada seluruh umat Islam. Berbagi tidak saja di kalangan orang yang tak mampu melanjutkan hidupnya dengan baik, tetapi juga bisa berbagi di kalangan calon mahasiswa yang saat ini merasa kesulitan untuk masuk perguruan tinggi karena ketidak-mampuan orangtuanya. 

Artinya, pendidikan sangat mutlak. LAZISNU harus siap jadi garda terdepan dalam masalah ini, menyelamatkan masyarakat demikian, agar bisa meraih masa depannya dengan lebih baik. Secara perlahan-lahan tapi pasti, keberadaan LAZISNU mulai ditampakkannya di kalangan banyak pihak. Dia pun mengundang para pengusaha yang ingin menyalurkan kekayaannya berupa zakat, sudah bisa lewat LAZISNU Sumbar.

Febby yang dikenal punya banyak jejaring sosial, terutama orang-orang yang bergerap pada sektor pengusaha dan pariwisata, dinilai layak dan patut mengembangkan dan menggerakkan LAZISNU. Langkah pertama, para mantan mahasiswa yang pernah bergelut di PMII dulunya, diberdayakan di Kantor LAZISNU demikian. 

"Saatnya NU memberi. Apalagi, sebagian besar warga NU itu berada pada garis kemiskinan. Tinggal di perkampungan, yang harus dimajukan kehidupannya. Semua anak-anak NU harus bersekolah dan mampu pula melanjutkan ke perguruan tinggi, sesuai minat dan kemampuannya masing-masing," kata dia.

Banyak sudah yang dilakukannya untuk PKB Sumatera Barat masa depan. Namun, tentu masih banyak yang harus dibuat secara bersama untuk mewujudkan sejarah baru yang diinginkan semua pelaku PKB itu sendiri. Apa sejarah baru yang dimaksudkan? Ya, hasil Pemilu 2024, PKB daerah ini harus mampu mengirim wakilnya ke Senayan, Jakarta sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun