Mohon tunggu...
A Damanhuri
A Damanhuri Mohon Tunggu... Jurnalis - Gemar bersosial dan penikmat kopi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Mengucapkan sebuah kata sejati, adalah mengubah dunia. Dalam kata ditemukan dua dimensi: Refleksi dan Tindakan". (Paulo Freire)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

HAUL XXIII Buya Abdullah Aminuddin Digelar Bersamaan Peringatan Israk Mi'raj

19 Januari 2020   13:41 Diperbarui: 19 Januari 2020   13:54 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan hari wafat atau yang lebih populer dengan sebutan HAUL Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah yang ke-23 tahun ini, kembali diperingati oleh keluarga besar Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan. Kali ini acaranya disandingkan dengan peringatan Israk Mi'raj 1441 H. Artinya, peringatan HAUL yang mestinya dilaksanakan Jumadil Akhir, diundur pada bulan Rajab.

Pimpinan Ponpes Madrasatul 'Ulum Lubuk Pandan, H. Marzuki Tuanku Nan Basa menyebutkan, HAUL Buya Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah selalu diperingati setiap tahun, sejak dia wafat pada 1996 silam. "Sebagai pendiri pesantren ini, banyak contoh dan taulan yang telah diberikannya selama membina pesantren ini," kata Marzuki.

Menurutnya, sebagian besar hidup Buya Abdullah Aminuddin (1908 - 1996) dihabiskan dengan belajar dan mengajar. Banyak tempat dan ulama yang dia jadikan guru dalam menuntut ilmu pada zaman dulu. Tentu pada momen HAUL itu, para santri dan alumni pesantren ini bisa menceritakan kembali pengalamannya bersama guru besar pesantren dulunya.

Berdasarkan rapat bersama santri dan sejumlah alumni, kata Marzuki, pihaknya menggelar halaqah dan diskusi. Menghadirkan sejumlah alumni dan tokoh penting yang dinilai punya banyak pengalaman dengan mendiang dulunya. Kemudian, malamnya setelah halaqah dan diskusi diadakan tablig akbar dalam rangka peringatan Israk Mi'raj, dan sekalian malam anugrah, di mana ada 10 tokoh yang dinilai berperan dalam memajukan Pesantren Madrasatul 'Ulum.

Katanya lagi, sebagai acara rutin yang dilakukan setiap tahunnya yang sekaligus memperingati hari besar Islam, diharapkan Pesantren Madrasatul 'Ulum terus melakukan pembenahan demi pembenahan. "Kekuatan utama pesantren terletak pada seberapa besar pengaruh alumninya di tengah masyarakat. Makanya, momen ini kita selalu melibatkan alumni, agar pesantren ini terus berkembang dan maju dengan dinamikanya," kata Marzuki.

Marzuki menyebutkan, alumni pesantren yang didirikan sejak 1940 an ini cukup banyak yang berkiprah di berbagai bidang kehidupan di tengah masyarakat. Ada yang berkiprah mengembangkan pesantren, anggota dewan, pegawai negeri sipil atau ASN, dan bidang sosial kemasyarakatan lainnya. 

"Sekedar menyebut nama, dua anggota DPRD Padang Pariaman; Mothia Azis Datuak Nan Basa (NasDem) dan Afredison (PKB) adalah alumni pesantren ini. Kemudian Asrizal Malin Sinaro (PKS) di DPRD Kabupaten Agam," ujar Marzuki.

Alumni yang berkiprah di lembaga wakil rakyat tersebut, kata Marzuki, tentu tidak terlepas dari pengaruh besar yang dimainkan tokoh Madrasatul 'Ulum dulunya; mendiang H. Buchari Rauf yang pernah jadi anggota DPRD Padang Pariaman dan Sumatera Barat dari PPP, serta mendiang H. Iskantar Tuanku Mudo yang duduk di DPRD Padang Pariaman dari Golkar. Sebelum berkecimbung di dewan, H. Iskandar Tuanku Mudo yang pernah memimpin pesantren ini meniti karir di lingkungan Kemenag, dengan jabatan terakhir Kepala KUA Kecamatan Nan Sabaris.

"Selamat menjalankan amanah dari rakyat di daerah pemilihannya masing-masing. Pertahankan ciri khas pesantren. Kita Madrasatul 'Ulum terkenal dengan budaya shalat lima waktu di awal waktu dan berjemaah. Jangan sampai akibat sibuk aktivitas di dewan, lupa dan lalai shalat berjemaah," pesan Marzuki.

Kemudian, kata Marzuki, gerakan dan amalkan ilmu yang selama ini diperoleh di pesantren. Ini tentunya akan mampu membendung anggota dewan dari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita tahu, betapa banyak oknum anggota dewan yang terlibat korupsi, masalah perempuan, narkoba dan lain sebagainya. Sebagai yang berangkat dari pesantren, amalkan ilmu, insya Allah terhindar dari semua kejahatan itu," ungkapnya.

Dan yang tak kalah penting itu, harap Marzuki, jalankan amanah rakyat yang diwakili. "Kita duduk di dewan karena ada suara dan coblosan dari rakyat. Jangan sampai ada rakyat yang tersakiti dan terlupakan kepentingannya," tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun