Saya pada tahun ini mendapatkan kesempatan ikut Kegiatan bersama dengan Kelas Inspirasi Balikpapan sebagai fasilitator. Di kelas inspirasi kami akan menghadirkan para inspirator di sekolah untuk menumbuhkan cita cita dan rasa semangat belajar pada anak anak di Sekolah.
Saya memang sangat ingin mengikuti kegiatan ini dari tahun lalu. Saya mendapatkan tempat di sebuah sekolah dasar bernama SD GAMA (Gadjah Mada) di Balikpapan yang berada di tengah kota namun memiliki fasilitas belajar yang terbatas. Hari ini saya dan teman fasilitator saya mba daya telah berkunjung ke lokasi sekolah untuk mensurvey tempat dan memperkenalkan agenda kepada guru yang ada. Artikel ini merupakan catatan pengalaman pribadi saya yang saya saat survey ke sekolah itu.
Akses ke sekolah
Sejak kebakaran yang menimpa sekolah di dekat lokasi dimana ada 3 kelas SD GAMA dilaksanakan, mereka harus menggabung kegiatan belajar mereka di satu Gedung kecil yang hanya diisi 3 kelas saja.
Kegiatan mereka sangat sederhana namun penuh semangat. Ibu kantin mereka di samping kelas dan lapangan menyediakan jajanan berupa es sachetan dan nasi goreng yang akan ramai dikunjungi murid murid saat istirahat.
Kegiatan sekolah
Semua kegiatan mengajar di sekolah ini di handle oleh guru sebanyak 6 orang, 1 Admin 1 (sebut saja begitu) &kepsek. Yang saya perhatikan adalah semua guru yang mengajar saat ini adalah guru baru, dan guru pengajar yang lama sudah dikeluarkan semua, namun saya merasa tidak enak untuk mempertanyakan hal ini lebih lanjut.
Sosok bapak Irfan merupakan satu satunya tokoh pengajar laki laki di SD GAMA, beliau merupakan tombak yang paling bisa menegaskan disiplin dan hormat pada anak anak di sini.
Guru Guru lain seperti ibu Sri, Ibu Ria, Ibu Lina, Ibu Mila, dan Ibu Anna semuanya pengajar wanita, yang tentunya juga memiliki kelebihannya masing masing dalam mengajar. Saya berharap ketulusan mereka mengajar di SD GAMA ini akan terbayar suatu saat baik oleh muridnya atau pihak lain.
Sosial-ekonomi Lokasi sekolah
Tak jarang profesi orang tuanya memaksa siswa yang masuk siang untuk saat pagi ke klandasan bantu pekerjaan orang tuanya angkat angkat barang di pasar. Lingkungan merekapun juga telah mengembangkan sifat para murid untuk memiliki mental yang kuat. Sifat ini pun menyebabkan respect mereka terhadap guru pengajar kurang, siswa terkadang "berani" melawan, bahkan ada yang berbicara kasar pada guru.