Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, mengingatkan potensi sumber daya alutista yang dimiliki Indonesia. Alutista atau alat utama sistem persenjataan merupakan faktor penting dalam sektor pertahanan nasional.
Arahan Presiden tentang potensi alutista ini menjadi fokus pemerintah, terutama Kementerian Pertahanan yang memiliki peran sentral dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Apa yang disampaikan Presiden tentu untuk mengurangi jumlah impor. Dengan demikian, pengelolaan anggaran untuk Kemhan bisa dimasifkan dalam menghasilkan alutista buatan anak bangsa.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sepertinya telah menyiapkan ikhtiar Presiden Jokowi. Karena di awal menjabat sebagai Menhan, Prabowo telah mengutarakan impiannya memproduksi alutista dengan mengunjungi PT Pindad.
PT Pindad merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak dalam pembuatan produk militer. Di PT Pindad inilah, Menhan Prabowo menjawab masa depan dan kekuatan alutista untuk pertahanan nasional.
Produksi alutista secara khusus memperkuat pertahanan militer Indonesia, sehingga Tiga matra Tentara Nasional Indonesia yakni, TNI Angkatan Laut (AL), Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Udara (AU) kita harapkan semakin memperkokoh kedaulatan NKRI.
Guna mendukung itu semua, Kementerian Pertahanan mendorong Indonesia menghasilkan kapal-kapal perang Angkatan Laut, pesawat tempur Angkatan Udara dan Angkatan Darat.
Komitmen Kemhan yang memprioritaskan produksi alutista, tentu menjadi kabar baik kepada seluruh masyarakat Indonesia. Karena, selain mengurangi jumlah impor. Rakyat Indonesia juga menanti terobosan karya anak negeri yang tampil dengan kualitas kelas dunia.