Mohon tunggu...
Achmad SFachrezzy
Achmad SFachrezzy Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kecintaan saya dengan bidang tulis menulis ( menulis di majalah, media online, buku hingga media lainnya). Pada akhirnya membuat saya selalu tertantang untuk selalu meningkatkan kemampuan saya dalam bidang tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Agresifnya Investor Asing Masuk ke Sektor Pariwisata Indonesia Tahun 2020

24 Januari 2020   10:32 Diperbarui: 24 Januari 2020   10:38 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Antusiasnya pemerintah dalam mendukung sektor pariwisata, memang dapat terlihat dari beberapa program yang menjadi prioritas. Dari mulai pengembangan yang terus menerus di sektor infrastruktur hingga masuknya beberapa  investor asing di sektor infrastruktur pariwisata. Kesemuanya  itu menunjukan betapa saat ini sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan di Indonesia. 

Terkait dengan tingginya minat investor asing terhadap peluang potensi bisnis pariwisata yang ada di Indonesia.  Kondisi itu bisa terlihat dari apa  yang  terjadi di akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020. 

Pemerintah mengumumkan masuknya konsorsium Changi Airport International Pte Ltd, Changi Airports MENA pte Ltd dan PT,Cardig Aero Service . Ketiganya  menjadi pemenang dari proses tender yang dilakukan oleh pemerintah untuk pengelolaan Bandara Komodo di Lokasi Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Tingginya nilai investasi yang di kucurkan oleh investor asal Negara Singapura ini mencapai angka Rp1,23 Triliun serta untuk  operasional bandara yang di perkirakan akan menelan biaya sebesar  Rp5,7 Triliun. Dimana kompensasi  yang kita berikan dengan adanya kerjasama ini adalah, mereka mendapatkan hak pengelolaan bandara selama jangka waktu 25. 

Ini bisa menjadi satu pembelajaran langsung bagi kita dalam pengelolaan bandara bertaraf internasional. Karena kita semua tahu bahwa Changi Airports International adalah salah satu bandara terbaik yang ada di dunia. Sehingga konsep pengelolaan yang mereka jalankan bisa menjadi alternatif benchmark yang bisa kita tiru.

Terkait dengan pengelolaan bandara komodo yang ada di lokasi prioritas yang di kembangkan oleh  pemerintah. Maka bandara Komodo yang ada di Labuan Bajo menjadi satu dari 5 lokasi prioritas Bali  baru yang sedang di kembangkan oleh  Pemerintah dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun 2020.

Dimana ke-5 lokasi favorite yang sedang dalam pengembangan adalah sebagai berikut : Labuan Bajo di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Danau Toba di Pulau Samosir Propinsi Sumatera Utara, Borobudur di Propinsi Jawa Tengah/ Jogjakarta, Mandalika di Propinsi Nusa Tenggara Barat  dan Likupang  di Propinsi Sulawesi Utara. 

Namun di balik semua potensi yang ada di sektor pariwisata Indonesia, sejatinya ada beberapa hal yang  bisa menjadi kata kunci dalam pengembangan sektor pariwisata di Indonesia. (1) Kualitas layanan wisata dan sektor pendukung wisata lainnya (2) Optimalisasi customer di sektor pariwisata sebagai salah satu aset dalam  industri pariwisata serta (3) Komitmen pemerintah dan swasta dalam pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.

CRM BARANTUM, KUNCI SUKSES PENGELOLAAN CUSTOMER DI SEKTOR PARIWISATA & EKONOMI KREATIF

Terkait dengan 3 hal yang telah di jelaskan diatas,  Handri Kosada selaku CEO Barantum.com salah satu perusahaan yang concern dalam melakukan optimalisasi customer dengan aplikasi CRM-nya punya pendapat tersendiri. 

Menurut  Handri, saat ini memang ketika kita bicara soal customer bagaikan sebuah strategi yang dahulu jarang menjadi perhatian. Padahal, ketika perusahaan mampu mengoptimalkan aset perusahaan yang berupa data customer, maka peningkatan kinerja perusahaan yang berujung pada peningkatan omzet perusahaan justru lebih mudah di capai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun