Selama ini sebagian besar masyarakat hanya mengetahui kompor berbahan bakar minyak tanah, gas elpiji dan listrik. Untuk keperluan rumah tangga dan usaha kecil dan menengah, mayoritas masih menggunakan kompor gas elpiji. Apalagi sejak BBM naik, sangat berpengaruh terhadap kenaikkan ongkos produksi dan pengeluaran biaya keperluan rumah tangga. Â Apakah ada kompor berbahan bakar dari alam yang hemat energi dan ramah lingkungan?. Sebuah kompor biomassa hasil penelitian Muhamad Nurhuda, seorang dosen Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, kompor yang berbahan bakar briket sampah, potongan ranting, pelet sawit dan butiran kayu ini selain hemat biaya juga bisa membuat masakan lebih harum. Â Berikut 5 manfaat kompor biomassa yang berbahan bakar dari olahan alam:
1. Biaya Lebih Murah
Dibandingkan kompor berbahan bakar gas elpiji dan minyak tanah, kompor biomass tergolong sangat murah tidak sampai Rp. 10.000 per 1.000 gram (1 Kg). Jika kita dekat lokasi dengan bahan baku bisa mengolah sendiri dan gratis.
2. Bahan Bakar Mudah dicari
Bahan bakar kompor biomassa mudah ditemukan seperti briket sampah, potongan ranting, pelet sawit dan butiran kayu. Bahkan kita bisa membuat langsung bahan bakarnya sendiri.
3. Ramah Lingkungan
Dampak penggunaan kompor biomassa ini ramah lingkungan, karena tidak menimbulkan asal dan emisi gasnya jauh dibawah batas yang ditetapkan oleh WHO.
4 Peluang Potensi Ekspor
Kompor biomassa ini mempunyai peluang ekspor, bahkan sekarang sudah tahap produksi massal di Norwegia. Rencana kompor ini juga akan di pasarkan di India, Meksiko, Peru, Timor Leste, Kamboja dan negara-negara Afrika.
5. Membuat Aroma Masakan Lebih Harum