Mohon tunggu...
Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger -- Challenger -- Entertainer

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

8 Rekomendasi Film Indonesia Terbaik tentang Cinta

23 Februari 2019   00:01 Diperbarui: 23 Februari 2019   00:06 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kisspng.com (rekomendasi film indonesia)

6. A Copy of Mind

Semakin maju industri film tanah air, semakin beragam pula sisi percintaan yang dituangkan dalam bentuk audio visual. A Copy of Mind bercerita tentang Sari (Tara Basro) yang menjadi pegawai salon dan bertemu dengan Alek (Chicco Jerikho) yang merupakan pedagang DVD bajakan. Kisah cinta mereka berlanjut seperti kehidupan sehari-hari sampai berani melakukan adegan panas yang bisa mengernyitkan dahi.

Bukan kisah cinta yang harus terlalu manja atau membawa perasaan ala remaja. Film ini mampu mempertemukan dua sejoli yang harus berhadapan dengan penguasa yang terlibat suap dalam masa pemilihan calon presiden. Film A Copy of Mind mampu mengarahkan penonton untuk bisa melihat situasi Indonesia yang sebenarnya saat ini dan kapan saja mau melihat ke belakang.

Keberhasilan film diapresiasi  pada penghargaan Piala Maya 2016 untuk kategori Poster Terpilih dan Tata Suara Terpilih. Sementara untuk Piala Citra dibawa pulang oleh Joko Anwar sebagai Sutradara Terbaik, Tara Basro sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, dan Khikmawan Santosa sebagai Penata Suara Terbaik.

7. Galih dan Ratna

Film drama remaja yang dirilis pada tahun 2017 ini menjadi remake dari film Gita Cinta dari SMA. Jika di zaman old, pasangan Rano Karno dan Yessy Gusman yang menjadi bintangnya. Pada zaman now, Refal Hady dan Sheryl Shenafia terpilih menjadi pemeran utama dari casting yang digelar secara online dan offline.

Galih diceritakan sebagai pelajar SMA yang introvert dan dipaksa untuk mengutamakan pendidikan dibanding passionnya. Ibunya yang merupakan single parent, menuntut anak laki-lakinya tersebut mendapat beasiswa dan masuk ke universitas pilihan. Sementara Ratna merupakan tipe remaja yang hidup tanpa tujuan, namun hobi menulis lagu. Hanya saja karena tidak mendapat dukungan sang ayah, Ratna tak mampu memanfaatkan bakatnya dengan serius.

Mereka pun bertemu dan merasa klik satu sama lain. Perbedaan latar belakang keluarga membawa mereka pada pandangan yang sama hidup untuk mengejar passionnya masing-masing. Meski perbedaan tersebut bisa saja punya potensi untuk menghancurkan kisah cinta yang terbina.

Meski Galih dan Ratna versi zaman now tak mampu jadi pasangan yang ikonik. Cerita dan ramuan adegan dalam film ini begitu melankolis. Berkat kekuatan tersebut, film ini mampu mengantarkan apresiasi yang diterima tim produksi untuk Best Script pada Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan Sutradara Film Bioskop Terpuji pada Festival Film Bandung.

8. Love For Sale

Siapa Kompasianer yang ingat cerita film ini? Pasti bagi yang sudah menontonnya terus terngiang karena melihat kehidupan cinta Richard dan Arini yang jarang sekali ditemukan. Namun, kisah cinta ini bukan fiksi, melainkan dekat dengan keseharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun