Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Candramawa

12 Februari 2018   13:29 Diperbarui: 12 Februari 2018   13:37 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://news-daytoday.co

PEMERAN

KI SABAD: Mantan lurah yang sangat dihormati oleh seluruh warga Ngudimakmur. Berusia 65 tahun. Berkarakter tegas, sabar, jujur, dan penyayang binatang. Terutama kucing Candramawa. Kucing yang menurut mitos Jawa dapat menjatuhkan tikus-tikus hanya dengan tatapan mata.

NYI GENDRA: Mantan penari tayub. Isteri ke-3 Ki Sabda berusia 40 tahun. Berkarakter egois, gila perhatian, dan suka akan keributan. Karena sifatnya yang egois, Nyi Gendra tidak suka diduakan oleh suaminya dengan siapapun atau apapun, ia sangat membenci Candramawa yang menjadi klangenan Ki Sabda.

DASIMAH: Janda yang memilki usaha warung makan berusia 40 tahun.

SAGRIAWAN: Lelaki berusia 45 tahun. Pemalas dan suka mengeluh.

LUNGIT: Anak Dasimah. Gadis berusia 17 tahun. Berkarakter jujur.

SENDREK: Lurah muda Desa Ngudimakmur berusia 30 tahun. Berkarakter mudah terpengaruh dengan materi. Karena sifatnya itu, Lurah Sendrek mudah disuap oleh para penghuni kompleks perumahan elite guna mendukung usahanya yakni membunuh Candramawa.

BAGDIYAT: Penghuni kompleks perumahan elite I berusia 35 tahun.

DORWIRYA: Penghuni kompleks perumahan elite II berusia 30 tahun.

MASSA: Jumlah pelaku massa yang turut melakukan pembunuhan terhadap Candramawa disesuaikan dengan kebutuhan.

BABAK 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun