Sampai dengan hari ini, belum ada indikasi bahwa virus covid19 yang menyebar di Indonesia menunjukkan tren menurun. Polanya masih hampir sama dengan hari-hari lalu. Bahkan sekarang dalam satu hari penambahan kasusnya bisa mencapai 600an. Hal ini sungguh membuat kita semakin prihatin.
Prihatin saja tidak cukup. Kita juga harus mengambil peran dalam pemutusan mata rantai virus ini. Jika kita tidak bisa berbuat banyak di bidang medis, kita harus menaati segala instruksi dari pemerintah, ahli medis dan para ulama terkait dengan penanganan virus ini.
Salah satunya adalah menaati gerakan #janganmudikdulu. Anjuran untuk tidak mudik pada hari raya Idul Fitri tahun ini sebenarnya sudah digaungkan pemerintah sejak sekitar sebulan lalu. Namun dalam perkembangannya masih ada saja warga kita yang nekat untuk pulang ke kampung halaman.
Memang sih apa yang kita rasakan sebenarnya sama, kerinduan kepada kampung halaman dan sanak saudara disana pasti meronta-ronta. Rasanya tidak puas kalau tidak bertemu dengan mereka secara langsung.
Tapi ayolah kita berlapang dada menerima kenyataan yang sedang terjadi. Mari kita sukseskan gerakan #janganmudikdulu tahun ini. Jangan sampai sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.Â
Kalau terjadi kepada diri kita sendiri sih terserah, tapi kita mempunyai peluang besar dalam menyebarkan virus ini kepada anggota keluarga kita di kampung. Saya yakin pasti anda tidak menginginkan itu.
Karena perlu diketahui bahwa virus covid19 ini tidak menyebar lewat udara, melainkan menempel pada barang-barang kita. Maka barang-barang yang akan kita bawa menuju kampung halaman, seperti kendaraan sampai tas bawaan kita berindikasi ada virus covid19 yang menempel disana.Â
Maka keputusan kita untuk #janganmudikdulu pasti akan memberikan andil yang cukup besar dalam upaya pemutusan mata rantai virus covid19 di Indonesia. Mending mudik online aja hehe.