Di era sekarang perkembangan teknologi terutama teknologi digital sangatlah pesat dan tak bisa dicegah, dunia game misalnya. Banyak sekali perusahaan berlomba-lomba untuk menciptakan game demi meraup untung besar seperti tencent misalnya. Â
Pada tahun 2021 game asal korea selatan Summoners War mampu meraup penghasilan sebesar 2 milliar dolar Amerika Serikat. Lantas, bagaimana cara mereka mendapat penghasilan? dan apakah ini merupakan hal bagus bagi industri game?
Summoners War merupakan game yang bisa didownload gratis di playstore dan appstore. Game ini banyak diminati dari kalangan anak-anak hingga dewasa karena hanya membutuhkan smartphone yang mumpuni dan koneksi internet yang lancar.Â
Peraturan bermain game ini juga cukup mudah dan merupakan tipe game yang repetitif. Di sisi lain game ini memiliki turnamen skala global, sehingga mampu menarik minat para pemain dari game lainnya.
Summoners War memonetasi gamenya dengan model mikrotransaksi. Mikro transaksi atau transaksi mikro adalah model bisnis yang memungkinkan pemain bisa membeli barang atau item tambahan di dalam game secara virtual melalui sistem pembayaran elektronik atau cashless.Â
Melalui sistem ini pemain bisa membeli barang khusus yang bisa membantu mereka menyelesaikan misi dalam game lebih cepat atau membuat karakter game mereka lebih kuat.Â
Sistem ini sebenarnya sah-sah saja dilakukan di industri game kekinian, terutama pada game yang bersifat gratis. Â Namun akan berdampak buruk apabila seseorang sudah ketagihan. Ajang kompetisi game tersebut juga akan rusak karena mewajibkan pemain untuk membeli barang yang mahal demi bisa bersaing.
Summoners war merupakan salah satu contoh game yang sebaiknya dihindari karena model monetisasinya yang merugikan. Melihat perkembangan industri game saat ini, para pecinta game harus bijak dalam memilih game yang mereka mainkan. Jangan sampai salah memilah game, karena berpotensi menggoyahkan ekonomi pribadi maupun rumah tangga.