Hubungan teman sebaya adalah salah satu pengalaman perkembangan anak usia dini yang paling penting karena berkontribusi pada hubungan sosial anak, hubungan komunal, dan keterampilan interpersonal. Ketika anak-anak berkembang dan belajar bagaimana saling berhubungan, hubungan teman sebaya menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh ensiklopedia perkembangan anak usia dini mengungkapkan bahwa hubungan teman sebaya tidak memiliki batas usia. Oleh karena itu, bayi dan anak-anak dari usia tiga hingga lima tahun sudah mengalami apa yang terkandung di dalamnya.
Teman sebaya dapat didefinisikan sebagai individu yang dianggap setara atau mirip dengan individu lain dalam hal usia dan kemampuan. Demikian pula, peer dapat menjadi anggota dari peer group, yaitu sekelompok orang yang memiliki minat yang sebanding.
Apa itu hubungan sebaya?
Perlunya memperdebatkan hubungan teman sebaya dalam perkembangan anak usia dini tidak dapat dihindari karena hampir semua anak dianggap dan dibesarkan di antara teman sebayanya. Misalnya siswa kelas 1 akan berpikir dengan siswa kelas 1 lainnya, siswa kelas 3 akan berpikir dengan siswa kelas 3 lainnya dan seterusnya. Namun, inti dari membahas hubungan teman sebaya pada anak usia dini adalah untuk memahami pengaruhnya terhadap perkembangan anak.
Relasi teman sebaya dapat didefinisikan sebagai hubungan dan interaksi antar individu dalam rentang usia yang sama, dan kemampuan yang serupa.Â
Itu adalah pengalaman yang membangun keahlian emosional dan sosial anak karena dia dapat belajar lebih banyak tentang perilaku sosial dengan berinteraksi dengan teman sebaya. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa hubungan teman sebaya terkadang menentukan bagaimana seorang anak berhubungan dengan dunia karena beberapa pertemuan yang mungkin dia alami.
Orang tua perlu menampilkan diri mereka sebagai contoh yang baik untuk anak-anak mereka. Ini karena anak-anak menonton, menghafal, dan meniru tindakan orang tuanya. Misalnya, ketika Anda memberi tahu seorang anak untuk berbagi sesuatu dengan orang lain, orang tua harus membuatnya mengerti mengapa menyuruh anak melakukannya. Kemungkinan besar, seorang anak akan memperlakukan anak lain seusianya berdasarkan potongan-potongan pelatihan dan ajaran yang diterimanya dari rumah.
Selain itu, hubungan teman sebaya juga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kompetensi emosionalnya dalam beberapa bidang yang meliputi:
- Menangani konflik
- Saling mendukung
- Bersimpati
- Memahami tantangan orang lain
Bagaimana hubungan teman sebaya mempengaruhi perkembangan anak?
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan teman sebaya seringkali menentukan bagaimana seorang anak secara progresif berhubungan dengan orang-orang pada umumnya. Intinya, anak-anak juga dapat menemukan solusi untuk masalah mereka dengan saling berhubungan dengan teman sebayanya dan membangun keterampilan dalam proses tersebut. Meskipun demikian, hubungan teman sebaya dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif.