Mohon tunggu...
Jong Celebes
Jong Celebes Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar

"Tidak ada kedamaian tanpa Keadilan"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Cara Membuat Karyawan Betah

26 Januari 2018   20:33 Diperbarui: 26 Januari 2018   20:44 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia adalah makhluk sosial dengan dua perangkat utama dalam dirinya yakni  pikiran dan perasaan. Keduanya berperan dalam menentukan prilaku seseorang. Pikiran membawa manusia kepada keputusan logis-sistematis sementara perasaan cenderung membawa seseorang kepada keputusan yang unlogical, emosional dan acak. Meskipun begitu, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan dan keduanya dibutuhkan manusia.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana karyawan bisa bertahan dalam pekerjaan? Jawabnya juga ada dua, yakni aman dan nyaman. Di Perusahaan, karyawan akan bertahan jika mereka merasa aman dan nyaman. 

Salah satunya Aman  dalam hal finansial, gaji besar, sehingga kehidupan ekonominya tidak lebih besar pasak daripada tiang. Tapi dalam beberapa kasus ada juga yang meskipun gajinya tidak seberapa tapi bias bertahan bertahun-tahun di perusahaan tersebut. Mungkin saja karena dia menemukan rasa nyaman, atau kenyamanan.

Kasus lainnya, ada yang sudah merasa nyaman hidup di lingkungan pekerjaan dimana di dalamnya ada saling mendukung, menghargai dan kekeluargaan,  tapi pada akhirnya juga harus hengkang dari perusahaan, padahal dari sisi gaji lumayan.

Yang jadi problem jika di lingkungan pekerjaannya sudah tidak aman tidak nyaman pula, komplit ! maka bisa dipastikan karyawan tersebut lambat laun akan hengkang. Semua kasus di atas bias terjadi, karena faktor emosi. Tahukah anda, jika rata-rata manusia mengambil keputusan karena dorongan emosi.

Ini dibenarkan dalam dunia Hypnotis.Dimana, disebutkan dalam buku berjudul Hypnowriting "seni Menghipnotis Calon Pelanggan" karya Darmawan Aji, bahwa "manusia membeli (produk/jasa-red) karena emosi bukan karena logika". 

Menurut Darmawan, Emosi adalah energy yang memotivasi seseorang untuk bertindak. Lebih lanjut Ia menyebutkan ada 6 jenis emosi yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak yakni ; prestise (gengsi), love (cinta/kasih saying), Curiosity (rasa penasaran), Imitation (ingin sama), Fear (rasa takut/khawatir/tidak aman), dan Rivalry (persaingan). Itulah kekuatan sebuah emosi.

Kembali ke soal aman dan nyaman tadi, kita harus membedakan antara emosi yang disebabkan karena tidak aman (Fear) dengan Logika cari aman. Tidak aman adalah kondisi yang didesak dari luar diri seseorang, atau dating dari lingkungan misalnya bias karena maraknya kejahatan, kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil yang sewaktu-waktu bisa memicu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan lain sebagainya, sementara cari aman adalah desakan logika dari seseorang yang sudah melalui proses berpikir logis-sistematis, dengan menimbang untung rugi atas sebuah atau beberapa tindakan, contohnya bagaimana langkah cari aman seorang karyawan melihat perusahaannya sedang colaps? Maka cara yang bisa mereka diambil sebagai mencari pekerjaan lain. It's logic !

Sebagai contoh, Lihat saja Google memperlakukan karyawannya. Karyawannya diberikan sebuah kondisi aman dan nyaman dalam beraktifitas. diberitakan oleh kompas.com beberapa waktu lalu, disebutkan di situ bagaimana Perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin ini memanjakan karyawannya, dengan menyediakan transportasi gratis, pangkas rambut dan laundry gratis. 

Tidak itu saja, di Googleplex (Komplek Google), karyawan bisa bebas bermain ping pong, Billiar, dan foosball atau table football. Para googler juga diberi makan siang gratis, jaminan kesehatan, tunjangan kematian dan Cuti melahirkan selama 6 minggu. Sepertinya Google amat faham arti kenyamaan dan keamanan bagi karyawan.

Jadi, bagaimana dengan anda Para Pimpinan perusahaan,Sudah bisakah memberi penghidupan yang layak (aman dan nyaman) bagi karyawan anda ?Jika belum, maka bersiaplah untuk ditinggalkan dan meninggalkan, anda yang akan ditinggalkan atau sebaliknya anda yang meninggalkan perusahaan karena didemo karyawan!! itu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun