Mohon tunggu...
Abu Sofian
Abu Sofian Mohon Tunggu... Data and Technology Enthusiast

Saya adalah pribadi yang senang belajar hal baru, khususnya yang berkaitan dengan teknologi dan kreativitas. Di luar pekerjaan, saya gemar mengeksplorasi desain, menulis ide-ide cerita, serta mengikuti perkembangan digital. Saya terbiasa berpikir visioner dan suka berbagi pengetahuan, karena saya percaya ilmu yang bermanfaat harus bisa menginspirasi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Stop Spekulasi! Perspektif Pribadi Saya Dalam Pertarungan Nilai:AI vs Crypto

3 Oktober 2025   08:36 Diperbarui: 3 Oktober 2025   08:36 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image source: Leonardo AI

Kripto (seperti Bitcoin) dan Kecerdasan Buatan (AI) adalah dua kekuatan terbesar yang mengubah dunia kita. Bagi saya, perdebatan yang paling penting bukanlah tentang harga, melainkan siapa yang menawarkan nilai fundamental paling besar. Saya melihat Kripto menawarkan solusi untuk kepercayaan, sedangkan AI menawarkan solusi untuk kapasitas manusia. Keduanya sangat berbeda, tetapi sama-sama krusial.

Kekuatan utama Kripto---yang didukung oleh Blockchain---adalah janji kepercayaan dan kebebasan finansial. Tujuannya adalah membebaskan kita dari ketergantungan pada bank atau pemerintah. Kripto menciptakan "buku besar digital" yang tidak bisa diutak-atik, menjamin kepemilikan pribadi aset digital. Ini adalah revolusi filosofis yang penting. Namun, dalam praktiknya, sebagian besar energi industri ini tersedot habis oleh spekulasi uang, seperti harga koin atau hype NFT. Inovasi yang tercipta pun seringkali hanya berkutat pada uang, seperti membuat bank versi digital (DeFi). Dampaknya terasa lambat karena terlalu fokus pada transaksi daripada kreasi.

Di sisi lain, AI (seperti ChatGPT atau alat pembuat gambar) itu berbeda drastis. AI tidak menjanjikan kemerdekaan finansial, tapi janji kemampuan super. AI adalah "otak" baru yang kekuatannya langsung terasa dan dampaknya instan di berbagai sektor. Tiba-tiba kita bisa menyuruh komputer menulis kode, menganalisis data, atau mendesain logo profesional dalam hitungan detik. AI langsung meningkatkan produktivitas kita secara eksponensial. Ini adalah penciptaan nilai yang nyata dan sangat cepat. Kalau Kripto sibuk mengatur siapa yang punya uang, AI sibuk membuat kita lebih produktif dan lebih pintar. Bagi saya, dampak AI pada kehidupan sehari-hari (dari belajar hingga bekerja) jauh lebih cepat dan terasa mendesak, karena ia memecahkan masalah efisiensi dunia secara langsung.

Awalnya, saya sempat berpikir bahwa ini adalah dilema memilih satu: AI vs Crypto. Namun, saya menyadari bahwa itu pandangan yang keliru. Mereka justru saling melengkapi, seperti hardware dan software dalam sebuah komputer canggih. AI membutuhkan Kripto untuk menjaga kejujuran. Ketika AI semakin canggih dan bisa menghasilkan berita palsu (deepfakes) atau informasi yang dimanipulasi, kita butuh Blockchain sebagai "sidik jari digital" yang tidak bisa dihapus, menjamin keaslian dan sumber data yang digunakan AI. Di sisi lain, Kripto membutuhkan AI untuk menjadi lebih cerdas dan efisien. Sistem Kripto seringkali rumit dan rentan. AI bisa bertindak sebagai "penjaga keamanan" yang super pintar, mengoptimalkan smart contract untuk mengurangi biaya, dan membantu komunitas Kripto mengambil keputusan yang lebih baik.

Kesimpulannya, kita harus segera berhenti fokus pada spekulasi dan mulai fokus pada nilai nyata yang dihasilkan oleh kedua teknologi ini. Kripto telah berhasil membangun dasar yang kuat untuk masalah keamanan dan kepercayaan. Sekarang, AI datang sebagai "mesin kecerdasan" yang harus kita jalankan di atas dasar yang aman itu. Masa depan yang ideal tidak akan didominasi oleh salah satu, melainkan oleh kolaborasi: Kecerdasan Buatan yang beroperasi di atas Jaringan Kepercayaan yang Terdesentralisasi. Inilah revolusi yang akan benar-benar mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun