Mohon tunggu...
Emir Yunus
Emir Yunus Mohon Tunggu... Auditor - Muslim; seorang anak, suami, sekaligus ayah.

Hanya seorang murid yang belajar di sekolah kehidupan; berharap lulus dengan nilai bagus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Muslim Minimalis

18 Februari 2020   15:05 Diperbarui: 18 Februari 2020   16:06 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seorang artis Indonesia memutuskan untuk berubah menjadi seorang minimalis, yang hidup hanya dengan sedikit barang. Padahal dengan uangnya, ia mampu membeli barang apapun. Tetapi ia justru mengosongkan rumahnya, menjual barang-barangnya, sampai-sampai ibunya menyebut rumahnya seperti kos-kosan, tidak ada apa-apa.

Hal itu ia lakukan setelah menyadari bahwa ia tidak bahagia dengan harta benda. Setiap kali membeli barang baru, ia hanya senang sebentar. Dalam hitungan bulan bahkan hari, rasa senang hilang dan menjadi biasa saja.

Setelah menjadi minimalis, ia justru seperti menemukan kebahagiaan sebenarnya. Tenaga dan pikirannya tidak lagi terbebani dengan tetek bengek begitu banyak barang yang kebanyakan sebenarnya tidak berguna.

**

Orang-orang seperti itu telah menyadari kehidupan setelah memiliki segalanya. Dan kita, tidak perlu memiliki segalanya dulu untuk kemudian sadar. Karena bakal capek dan belum tentu tercapai juga. Cukup kita ambil hikmah dari pengalaman hidup orang lain.

Bahwa selama ini kita tidak bahagia karena kita menyandarkan bahagia kita kepada harta benda. Jika kita tidak bisa mendapatkannya, maka kita tidak bahagia. Kalaupun kita akhirnya bisa mendapatkannya, kita hanya mendapatkan kebahagiaan semu, yg hanya sebentar kemudian berlalu.

**

Bagi yang paham, hidup ini seperti mengumpulkan puzzle. Semakin hari semakin banyak kepingan puzzle yang berhasil kita kumpulkan, kita susun, sehingga kita semakin mengerti gambaran kehidupan dunia ini.

Adalah sebuah buku berjudul "Hidup Minimalis ala Orang Jepang" yang mengubah hidup artis tsb. Mungkin terpikir, bukankah orang Jepang orang Kafir? Kenapa kita mengikuti mereka?

Iya. Orang Jepang adalah orang Kafir. Bahkan sekafir-kafirnya semusyrik-musyriknya orang: penyembah matahari. Tetapi, sejatinya kita tidak sedang / mau mengikuti mereka. Kita mengikuti kebenaran, dari manapun datangnya.

Ada hadits yang kurang lebih artinya: "Kebenaran adalah harta kaum muslimin yang hilang. Maka, di manapun kamu menemukan kebenaran, ambillah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun